“Saya diberi tahu di panggil oleh Pelatnas kemarin, Selasa (3/1). Pastinya senang banget masih diberi kepercayaan untuk gabung di sana. Dan gak akan nolak lagi. Sebenarnya sebelumnya saya bukan nolak, tapi belum dibolehin saja oleh klub,” ungkap Apriani kepada Djarumbadminton.com.
Pebulutangkis kelahiran Lawulo 29 April 1998 ini sebelumnya sudah di panggil dua kali oleh Pelatnas. Yakni pada tahun 2014 dan 2015, bersama pasangannya, Jauza Fadhila Sugiarto. Namun pada saat itu ketika keduanya masih membela klub Pelita Bakrie, mereka tidak kunjung datang ke Cipayung.
Dibawah kepelatihan Eng Hian, Apriani berharap bisa meraih lebih banyak prestasi lagi kedepannya.
“Semoga setelah saya bermukim di Pelatnas nanti, saya bisa meraih banyak prestasi lagi kedepannya,” katanya.
Sementara itu, Jauza pun masuk dalam skuad ganda putri Pelatnas saat ini. Namun ia di tempatkan di skuad ganda putri pratama bersama Tania Octaviani Kusumah, Vania Arianti Sukoco, Serena Kani, Ribka Sugiarto, Febriana Dwipuji Kusuma, Phita Haningtyas Mentari, Virni Putri Jafar, Agatha Imanuela, dan Rahmadhani Hastiyanti Putri.
Apriani mulai berlatih di Jakarta pada tahun 2011 akhir. Klub Pelita Bakrie adalah klub yang paling lama ia huni selama berkarier di bulutangkis, sebelum akhirnya pada pertengahan 2015 lalu ia dan Jauza berpindah klub ke Jaya Raya Jakarta.
Prestasinya bersama Jauza cukup gemilang di usianya yang masih muda. Ia dan Jauza pernah menyabet gelar juara seperti Singapore International 2015, juara Indonesia International Series 2016, dan masih banyak lagi.
Sedangkan di kejuaraan dunia 2014, bersama pasangannya Rosyita Eka Putri kala itu, Apriani mampu membawa pulang medali perak setelah di final kalah dari wakil Tiongkok, Chen Qingchen/ Jia Yifan.