"Tadi lawannya lumayan berat, soalnya pernah ketemu sebelumnya di Asia Youth 2015 di Thailand, dan waktu itu kami menang rubber game. Kunci kemenangan tadi kami main menekan saja dari awal, dan berusaha untuk gak mati sendiri," kata Jauza usai laga.
Sejak 2014 lalu, sebenarnya pasangan ini sudah bermain di kelas dewasa. Prestasinya di kelas dewasa pun cukup membanggakan. Mereka pernah menjadi juara ganda dewasa putri di Djarum Sirnas Sumatera Open 2014, dan beberapa kali mencapai semifinal Djarum Sirnas. Dan ketika turun kelas lagi, keduanya mengaku tidak terlalu sulit menghadapi lawan-lawannya.
"Memang melihat kekuatan khususnya di taruna sekarang ini cukup rata bagus-bagus mainnya. Tetapi sejauh ini kami belum menemukan kesulitan yang berarti. Mungkin sedikit kesulitan dari segi mental diri sendiri yang perlu dimatangkan lagi, soalnya kami merasa sedikit terbebani menjadi unggulan," ujar Apriani di tempat yang sama.
Di semifinal malam nanti, Jumat (6/5), keduanya akan berjumpa rekan satu timnya, yakni pasangan Pitha Haningtyas Mentari/Virni Putri. "Kami akan main fight. Jangan ngeremehin lawan meskipun kami lebih di unggulkan. Lawan mereka (Mentari/Virni) kami harus lebih tahan lagi, karena mereka gak mudah untuk dimatiin," pungkas Apriani.