Salah satunya adalah Redy Perdana yang membawa bendera Pusdiklat Telkom Jabar mengemban misi untuk bisa menjadi juara. Menjadi unggulan dua, dan absennya beberapa pesaingnya membuatnya berambisi untuk meraih gelar perdananya di tahun ini.
“Beberapa pemain absen disini, jadi saya melihat ini sebagai sebuah peluang, apalagi ini tanah kelahiran saya,” ujar Redy yang lahir di Padang, 6 Mei 1996 silam ini.
Redy memang tidak menghabiskan banyak waktu di Padang. Dia tumbuh dan besar di Jawa Barat, tetapi keluarga besarnya masih berada di tanah minang ini.
“Tentunya senang bisa main di Padang, tadi saja banyak keluarga yang datang untuk menonton dan memberikan dukungan. Semoga bisa menampilkan permainan terbaik saya dan bisa membanggakan tanah kelahiran,” pungkasnya.
Selain tidak hadirnya beberapa pesaing terkuatnya, keberuntungan Redy bertambah. Pasalnya unggulan pertama asal PB Mutiara Bandung Enzi Shafira yang tercatat dibagan tunggal taruna putra Djarum Sirnas Sumatera Barat ini, juga memutuskan untuk tidak hadir dilapangan sore tadi, dan dinyatakan kalah tanpa bermain.
Sementara itu, babak pertama tunggal taruna putri, baru akan dimulai besok sore, Selasa (21/10) sekitar pukul 16.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, tengah berlangsung babak pertama ganda remaja putra.