Indonesia Open 2025 - Gicquel/Delrue Tantang Dechapol/Supissara di Final

Thom Gicquel/Delphine Delrue (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Thom Gicquel/Delphine Delrue (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Indonesia Open ‐ Created by EL

Jakarta | Ganda campuran Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, melaju ke final Indonesia Open 2025 berkat kemenangan atas wakil China, Cheng Xing/Zhang Chi, di babak empat besar. Pasangan berperingkat ke-10 dunia itu akan menantang Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran asal Thailand, yang merebut tiket ke partai puncak seusai mengalahkan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei dari Malaysia.

Bertanding di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6) siang, Dechapol/Supissara memenangi laga ketat yang berakhir dengan skor 21-23, 21-15, 21-11 dalam tempo 60 menit. "Saya tahu mereka akan bermain sangat cepat dan akan berusaha lebih cepat daripada kami. Namun, kami berupaya untuk mengatasi tempo permainan mereka dengan mencoba berbagai pola permainan yang berbeda," tutur Dechapol kepada wartawan.

Pemain yang biasa bermain rangkap ini juga mengungkapkan, Supissara dalam kondisi yang tidak bugar saat melewati pertandingan semifinal ini. Namun, ia tak merinci sakit apa yang dialami partnernya tersebut. "Dia sakit dan agak tidak enak badan," ungkapnya.

Dalam menghadapi partai puncak melawan Gicquel/Delrue, secara umum pemain berusia 28 tahun ini menyatakan akan memberikan performa terbaik. "Saya hanya akan fokus pada satu poin demi poin dan melakukan yang terbaik. Itu saja," tanggapnya.

Sementara, Gicquel/Delrue menembus final berkat kemenangan atas Cheng Xing/Zhang Chi, melalui tiga gim 17-21, 21-14, 21-12. Gicquel mengaku cukup terkejut dengan pencapaian final setelah mengatasi perlawanan pasangan muda asal China ini. "Sebenarnya kami memulai pertandingan hari ini dengan tidak baik, oleh karenanya kami agak terkejut dengan kemenangan ini. Butuh satu gim bagi kami untuk menyesuaikan diri," katanya.

"Di gim kedua, baru kami mendapatkan momentum dan akhirnya dapat bermain dengan baik," Gicquel, menambahkan.

Adapun mengenai partai puncak melawan Dechapol/Supissara, Delrue berpendapat bahwa mereka bakal mendapatkan perlawanan ketat. "Pertandingan final ini pasti sangat sulit. Kami akan meninjau ulang dulu pertandingan tadi, lalu melakukan sejumlah perbaikan, semisal strategi menyerang," ujarnya.

Bagi Gicquel, pencapaian final Super 1000 ini merupakan sebuah hal yang luar biasa. Namun, tegasnya, tugas mereka belum selesai. "Belum cukup bagi kami, dan kami ingin menang besok. Memang akan sulit, tapi itulah tujuan kami sekarang. Kami tidak akan puas hanya dengan masuk final," pungkasnya.