Pasangan peringkat ke-10 dunia itu mengaku senang bisa meraih gelar juara di Istora. Rasa penasaran keduanya terbayar seusai pada Indonesia Masters 2022 menjadi runner-up, setelah gagal menghentikan wakil China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, dengan skor 13-21, 14-21.
"Kami sangat suka dengan atmosfer pertandingan di Istora. Kami termotivasi untuk bisa meraih gelar di tempat yang istimewa dan kami telah berhasil. Hal tersebut membuat kami terkesan," ungkap Gicquel melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Gelar juara Indonesia Open 2025 menjadi pencapaian istimewa Thom/Delphine berjaya pada ajang BWF Super 1000 untik kali pertama. Raihan terasa lebih sempurna mengingat Thom/Delphine mampu melakukan revans melawan Dechapol Puavaranukroh dan Supissara Paewsampran.
Pada pertemuan sebelumnnya, Thom/Delphine kalah di perempat final Malaysia Open 2025 dari wakil negeri "Gajah Putih" lewat rubber game 12-21, 21-14, 7-21. "Raihan yang sangat baik untuk kami. Dua kali kami kalah melawan mereka. Jadi kami termotivasi untuk bisa melawan mereka," demikian Delphine.


