"All England ini turnamen legendaris maka kami semakin terpacu dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik," kata Fajar.
Mengenai jalannya pertandingan, Fajar/Rian mengaku menghadapi Lee/Wang bukanlah hal yang mudah. Namun, strategi yang mereka terapkan dengan baik di gim pertama membuat unggulan ketujuh itu tampil percaya diri dalam mengumpulkan angka.
Antara melaporkan, strategi mereka untuk tampil menyerang di posisi depan pun terbukti mampu membuat Fajar/Rian memegang kontrol permainan atas pasangan peringkat 10 dunia tersebut.
"Melawan Lee Yang/Wang Chi-Lin tidak mudah, mereka pasangan yang luar biasa, peraih medali emas Olimpiade juga dan mempunyai power yang kuat. Tapi hari ini kami memiliki strategi untuk meredam kekuatan mereka dan bagaimana bisa lebih agresif di depan," jelas Fajar.
Beralih ke gim kedua, Fajar/Rian mencoba untuk kembali mempertahankan dominasinya atas Lee/Wang. Namun, kali ini perebutan poin menjadi lebih sengit, terutama selepas interval, bahkan lawan sempat membalikkan kedudukan. "Di poin-poin setting gim kedua, kami coba lebih percaya diri saja walau lawan sempat unggul tapi kami tidak mau mudah menyerah, kami punya keyakinan bahwa sebelum selesai kami mau terus berusaha," kata Fajar.
"Kami lebih coba mengontrol permainan karena dari beberapa pertemuan terakhir kami selalu kalah dari segi no lob dan power speed-nya. Kami juga lebih siap di bola-bola drive-nya," Rian, menambahkan.
Menurut Rian, salah satu kunci utama dari kemenangan mereka kali ini adalah komunikasi yang solid dan kekompakan yang terus terjalin dari awal pertandingan. "Kami tadi saling komunikasi, lebih saling mengingatkan untuk tidak terburu-buru dan tetap fokus," kata Rian.
Dengan ini, maka di semifinal Fajar/Rian berjumpa dengan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.