Pasangan bentukan PB Djarum itu kalah straight games 10-21, 14-21 dalam pertandingan yang berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris. "Saya cukup emosional karena saya mencoba untuk melawan keadaan diri saya sendiri," tutur Gloria yang menitikkan air mata saat diwawancara oleh tim Humas dan Media PP PBSI.
"Memang kondisi pasti drop sudah tiga minggu tapi saya melihat ada kesempatan. Ketika sudah berusaha, mencoba tapi tetap tidak bisa jadi kesal sendiri," jelas atlet bulu tangkis berusia 31 tahun ini.
All England 2025 menjadi turnamen ketiga yang dilalui Rehan/Gloria dalam tiga pekan berturut-turut. Mereka mengawali tur Eropa kali dengan menempati posisi runner-up German Open 2025. Rehan/Gloria harus mengakui keunggulan pasangan "gado-gado" asal Belanda/Denmark, Robin Tabeling/Alexandra Bøje. Di final, mereka kalah dua gim yang berakhir dengan skor 17-21, 12-21.
Sepekan kemudian, seperti pada German Open 2025, Rehan/Gloria kembali menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final Orléans Masters 2025. Mereka juga harus puas dengan posisi kedua setelah kalah dari Jesper Toft/Amalie Magelund (Denmark) dengan skor 17-21, 13-21.
Pekan ini, Rehan/Gloria memulai All England 2025 dengan kemenangan atas unggulan kedua asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei. Mereka meraih kemenangan kedua berturut-turut atas ganda campuran negeri jiran itu setelah Orléans Masters 2025. Di babak kedua, Rehan/Gloria merebut kemenangan dari Jesper Toft/Amalie Magelund melalui tiga gim 21-16, 20-22, 21-12. Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan dari pasangan Denmark tersebut di final Orléans Masters 2025.
"Sebenarnya masuk perempat final sudah sangat bagus, tapi seharusnya bisa lebih. Ya namanya manusia memang tidak bisa membatasi limit-nya sendiri. Itu membuat tadi saya kurang bisa kontrol emosinya," tanggap Gloria.
Sementara, Rehan merasa bangga dengan pencapaian mereka pada All England 2025. Meski performa serta hasil akhir tidak sesuai harapan. Ia juga menolak berlarut-larut dengan kekalahan ini, dan memilih untuk mengalihkan fokus pada turnamen berikutnya di Łódź, Polandia. "Minggu depan kami masih ada tugas ke Polish International Challenge. Kami mau hasil terbaik, pasti mau juara juga. Kami boleh bersedih hari ini, tapi besok sudah harus latihan lagi, fokus lagi ke turnamen itu," demikian Rehan.


