Australian Open 2022 - Indonesia Sisakan Dua Wakil di Semifinal

Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (Humas PP PBSI)
Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Sydney | Dua wakil Jepang tumbang di tangan para pebulu tangkis Indonesia pada babak delapan besar Australian Open 2022, Jumat (18/11). Bertanding di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja melaju ke semifinal setelah menang atas Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo 20-22, 21-19, 21-17. Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung sukses menembus babak empat besar setelah mengalahkan Saena Kawakami 14-21, 22-20, 21-16 dalam tempo 55 menit.

"Puji Tuhan bisa menang. Cuma meski menang, tadi terus terang saya masih kurang puas dengan penampilan. Harusnya saya bisa lebih baik dari penampilan tadi," kata Gregoria, dalam siaran pers Humas PP PBSI.

Di babak empat besar, andalan "Merah Putih" pada sektor tunggal putri itu akan berhadapan dengan Han Yue asal China, Sabtu (19/11). Gregoria menyebut lawannya itu memang layak diwaspadai. Apalagi, belakangan ini grafik permainannya juga lagi bagus. Di beberapa turnamen Han Yue bisa jadi terbaik. "Menghadapi pertandingan semifinal besok lawan Han Yue, saya hanya ingin menikmati pertandingan dan coba untuk mengeluarkan seluruh permainan terbaik," jelasnya.

Sementara, ganda campuran non-pelatnas Dejan/Gloria akan bertemu pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Jeong Na Eun.

Keberhasilan Gregoria dan Dejan/Gloria gagal diikuti ganda campuran Adnan Maulana/Nita Violina Marwah dan tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay. Adnan/Nita kalah telak dari pasangan China unggulan kedelapan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping 7-21, 4-21. Rumbay menyerah juga kalah dari wakil China lainnya, LU Guang Zu 12-21, 9-12.

"Permainan kami tidak keluar sama sekali. Dari awal terus tertekan. Pola permainan kami benar-benar tak berkembang. Ini yang membuat kami kalah," ungkap Adnan.

"Permainan kami sama sekali tidak berkembang. Permainannnya jelek. Selama berlangsung, kami terus ditekan. Juga banyak melakukan kesalahan sendiri," Nita, menambahkan.

Sementara, lantaran bermain kurang sabar, langkah Rumbay terhenti di perempat final turnamen berhadiah total 180 ribu dolar AS tersebut. "Mungkin saya tidak sabar, terlalu terburu-buru. Sebenarnya pola permainan lawan saya sudah tahu. Meskipun begitu, harus diakui bahwa lawan memang lebih berpengalaman dan lebih baik. Dia bisa memainkan tempo dan ritme," tutur pemain berperingkat 82 dunia tersebut.

Dengan kegagalannya melangkah ke semifinal turnamen level BWF World Tour Super 300 ini, Rumbay menyebut, perlu adanya evaluasi. "Kalau evaluasi dari saya sendiri, semua jenis latihan harus ditambah. Semuanya harus mau lebih. Karena di turnamen kelas Super 300 itu persaingannya tidak segampang seperti di level challenge," pungkasnya.