"Tadi di gim pertama kami sudah bermain baik dan bisa menang. Sayang di gim kedua dan ketiga, kami tidak bisa memanfaatkan momentum yang ada," kata Leo kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan pada Rabu (10/4) di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, China.
"Setelah gim pertama menang, seharusnya di gim kedua harusnya bisa ambil," tambahnya.
Lebih lanjut Leo menjelaskan, pertarungan sengit tercipta hingga tercipta setting di pengujung gim penentu. "Di gim ketiga kami sudah bisa mengejar. Tetapi rupanya rezeki belum di tangan kami," tuturnya.
"Ya, harus mencoba lagi. Harus berlatih bagaimana agar tidak gampang mati sendiri. Kalau kami tidak gampang mati sendiri, siapa pun lawannya tentu juga akan goyang," demikian Leo.
Sebelumnya, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri kandas di babak pertama. Mereka kalah rubber game 15-21, 21-16, 21-17 dari Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren. Kekalahan dari pasangan asal Thailand ini memupus harapan bagi Bagas/Fikri untuk berlaga di Olimpiade Paris 2024.