"Sebelumnya saya sudah ngomong untuk (persiapan) BAC ini, saya sama lanny ini levelnya sudah sampai mana. Saya nyeplos pengin lawan Chen/Jia. Pengin coba sampai seberapa (level permainan). Karena waktu itu ketemu (kalah) jauh banget, kan," ungkap Ribka kepada wartawan di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (3/4) siang WIB.
"Begitu liat hasil drawing, eh ternyata (bertemu Chen/Jia di babak pertama). Lanny juga bilang, 'aku juga udah feeling sih, mbak'," Ribka, menambahkan.
Kedua pasangan kali pertama berjumpa pada BWF World Championships 2023. Kala itu, Chen/Jia tampil mendominasi dan mengunci kemenangan straight games 21-5 21-8 dalam tempo 30 menit. Lanny mengakui, mereka kesulitan membendung peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 itu dan terlihat jelas dari superioritas selisih poin akhir.
"Kita banyak mati sendiri. Jadinya kita nggak tahu (main apa). Nggak ada yang bisa dievaluasi, karena (selisih poinnya) jauh banget," kata Lanny.
Ribka menjelaskan, banyak pelajaran penting yang dipetik oleh keduanya dari kekalahan telak tersebut. Dengan bekal pengalaman selama setahun terakhir hingga prestasi terbaik mereka dengan menjuarai Swiss Open 2024, ia berharap pertemuan kedua dengan Chen/Jia pada BAC 2024 menjadi kesempatan yang penting untuk mengukur kemampuan diri.
Dalam menghadapi Chen/Jia di babak pertama dari kejuaraan yang berlangsung di Ningbo, China, 9–14 April, tersebut, pasangan berperingkat 27 dunia ini sepakat untuk menerapkan prinsip fokus meraih satu poin demi satu poin terlebih dahulu. "Kita main nothing to lose aja," katanya.
"Satu poin demi satu poin aja nanti mainnnya. Gimana nanti di lapangan, kita nggak mikir harus menang atau harus ini, karena bakal jadi beban bagi kita," demikian Ribka.