Bambang Roedyanto Jadi Dewan BWF Hingga Empat Tahun ke Depan

Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto. (Foto: PP PBSI)
Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto. (Foto: PP PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto telah resmi terpilih sebagai Dewan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk periode 2021-2025. Rudy menempati peringkat ketiga dengan raihan 252 suara pada pemilihan yang diselenggarakan dalam Annual General Meeting (AGM) atau Rapat Umum Tahunan BWF ke-82, Sabtu (22/5) lalu. Rudy hanya kalah dari Zhang Jun (Tiongkok) yang berhasil mengumpulkan 276 suara dan Nora Perry (Inggris) dengan raihan 253 suara.

“Puji Tuhan saya bisa terpilih sebagai Dewan BWF. Saya tidak menyangka bisa masuk tiga besar dalam pemilihan ini. Semoga kepercayaan dan amanah yang diberikan PP PBSI bisa saya jalankan dengan baik,” ungkap Bambang Roedyanto dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Saya berterimakasih kepada semua pihak yang terus mendukung saya hingga saat ini. Saya yang dulunya hanya seorang BL (Badminton Lovers), sekarang bisa duduk di kursi BWF. Sebuah hal yang tidak pernah saya impikan dulu. Seperti yang saya bilang kemarin, saya akan fokus pada pengembangan dan peningkatan popularitas bulutangkis juga kesejahteraan atletnya,” lanjutnya menambahkan.

Sebelum Rudy, Indonesia mencatat beberapa nama yang pernah duduk di kursi dewan BWF. Di antaranya, Ferry Sonneville, Sudirman, Suharso Suhandinata, Rudy Hartono, Titus Kurniadi, Justian Suhandinata dan Anton Subowo yang saat ini menjabat sebagai Presiden Badminton Asia (BAC).

Sementara itu, Anton Subowo tak lupa menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Bambang Roedyanto sebagai Dewan BWF. “Selamat Pak Rudy terpilih sebagai Dewan BWF. Semoga bisa melahirkan inovasi-inovasi baru untuk kepentingan bulutangkis Indonesia, Asia dan dunia,” kata Presiden BAC itu.

“Untuk perubahan sistem skor 5x11 memang tidak mudah, tetapi Indonesia sudah menunjukkan tujuan yang baik untuk meningkatkan excitement olahraga bulutangkis,” sambung Anton menyinggung hasil keputusan perubahan sistem poin pertandingan.