Cerita "Debut" Momota di Paris

Kento Momota (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Kento Momota (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Kento Momota, 31 tahun, pensiun dari panggung kompetisi internasional pada Mei 2024 atau tepatnya seusai Piala Thomas dan Uber di Chengdu, China. Kini, Momota memasuki babak baru sebagai figur di dunia media televisi. Melalui TV Asahi, debutnya dimulai beberapa pekan lalu dalam Kejuaraan Dunia 2025 di Adidas Arena, Paris, Prancis.

"Ini pertama kalinya saya melakukan peran ini dan saya sangat gugup," tutur mantan pemain bulu tangkis tunggal putra asal Jepang itu, dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Minggu (7/9).

"Cukup sulit memikirkan apa yang harus saya tanyakan kepada mereka setelah pertandingan, jadi rasanya lucu sekali merasa sangat gugup di depan mereka," tambahnya, setelah mewawancarai Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang mengalami kekalahan di semifinal dari Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

Menyaksikan Momota di Paris pada Kejuaraan Dunia 2025, mengenakan perangkat jemala, bersandar di meja komentator di tribune media, alih-alih melangkah ke lapangan dengan tas yang berisikan banyak raket di lengannya, terasa agak aneh. "Adidas Arena, yang baru setahun lalu menjadi tuan rumah Olimpiade Paris 2024, menjadi latar belakang babak barunya di bulu tangkis," tulis BWF.

Juara dunia dua kali itu diberi tugas sebagai reporter bagi stasiun televisi yang bermarkas di Roppongi, Tokyo, Jepang. Ia datang ke Adidas Arena lalu mewawancarai sejumlah pemain tanpa bermodalkan riset sama sekali. "Namun, staf TV Asahi yang melakukannya, jadi saya menggunakan informasi itu," Momota, mengakui. 

Selain itu Momota juga mengakui, ia tak berpikir dua kali untuk menerika ajakan untuk menjadi komentator pertandingan bulu tangkis. "Saya suka bermain dan menonton bulu tangkis. Ketika saya menerima tawaran mereka, saya sangat gembira. Saya langsung mengiyakan," ungkap atlet jebolan klub NTT East tersebut, seraya menyatakan bahwa keinginannya untuk kembali bertarung di arena pertandingan belum sepenuhnya pudar.

Sesudah gantung raket, Momota telah mengabdikan dirinya untuk mewariskan olahraga ini kepada generasi berikutnya. Ia melatih para pemain junior dan berbagi ilmu yang didapatnya dari berkompetisi di berbagai belahan dunia. Saat ditanya mengenai momen terbaiknya selama penyelenggaraan Kejuaraan Dunia 2025, Momota berujar, "Wawancara saya dengan Hoki dan Kobayashi sangat menyenangkan. Mereka hanya satu tahun lebih muda dari saya dan kami bersekolah di SD dan SMP yang sama, jadi saya mendapat inspirasi dari mereka."