"Gaya permainan bersama Richi dan saat masih berpasangan dengan Gloria berbeda. Sekarang lebih banyak menyerang, sedangkan dengan Gloria dimulai dari main bertahan. Jadi saya harus mempertajam serangan, power lebih ditambah dan daya tahan ditingkatkan lagi," papar Edi.
Edi/Richi berhasil mengamankan game pertama dengan mulus. Sayangnya, mereka mulai kehilangan konsentrasi di game kedua yang dimanfaatkan lawan untuk mencetak poin lewat serangan smash keras Danny.
Bermain di bawah tekanan, Edi/Richi kerap melakukan kesalahan beruntun pada game ketiga. Langkah Edi/Richi pun harus terhenti dengan skor 11-13, 9-11, dan 7-11.
"Penampilan kami memang kurang konsisten dan kurang memaksa. Ini pertandingan dengan sistem skor 11, jadi poin tujuh itu sangat krusial, seharusnya kami lebih konsisten," lanjut Edi.
"Perbedaan sistem skor tentu ada pengaruhnya dengan permainan kami. Di sistem skor 11, sebisa mungkin harus dapat kesempatan menyerang lebih dulu. Jika sudah main bertahan di pembukaan, memang agak berat," imbuh Richi.
Sementara itu, pasangan Riky Widianto/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia yang melaju ke perempat final. Riky/Gloria berhasil meraih kemenangan atas wakil Hong Kong, Ho Wai Lun/Yuen Sin Ying dengan skor 7-11, 11-7, 11-7, 11-4.


