Fajar/Rian mengaku memberikan perhatian khusus bagi duo Korea Selatan itu karena terbukti mampu mengalahkan lawan-lawan yang secara statistik lebih unggul pada babak sebelumnya. "Kami sudah mewaspadai permainan lawan, mereka bermain sangat baik di babak pertama dengan mengalahkan Leo/Daniel, lalu di babak kedua mengalahkan Hoki/Kobayashi (Jepang)," jelas Fajar.
"Mereka sangat berbahaya jadi kami menyiapkan strategi dengan menganalisa video pertandingan mereka. Dan tadi lapangan cukup berhasil," tambahnya.
Antara melaporkan, sejak awal gim pembuka, Fajar/Rian selalu berupaya memberikan tekanan dari zona depan. Hal itu dimaksudkan untuk meredam serangan-serangan Jin/Na yang cukup membahayakan.
Pasangan asal negeri ginseng tersebut kerap memberikan umpan-umpan panjang yang nantinya dieksekusi menjadi serangan balik. Taktik itu lah yang coba dihindari Fajar/Rian sehingga diputuskan untuk memutus upaya Jin/Na sedari awal servis. "Kami mengantisipasi permainan depan mereka lalu coba meredam serangan-serangan balik lawan. Itu menjadi senjata mereka di dua pertandingan terakhir," Rian, memaparkan.
Namun, langkah Fajar/Rian belum usai karena mereka dipastikan akan kembali menghadapi laga sulit pada semifinal dengan menghadapi rekan senegara, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Setelah sempat terpuruk sejak memenangi All England 2022, kini Bagas/Fikri kembali memasuki tren positif dengan performa yang terus meningkat.
Meski harus terlibat "perang saudara", sisi positifnya adalah ganda putra Indonesia memastikan satu tiket babak final pada turnamen berkategori BWF Super 750 tersebut.