"Bersyukur diberikan kelancaran dan kemenangan. Kami cukup kaget dengan suasana lapangan yang senyap dan agak dingin jadi sedikit engap di awal padahal pemanasan sudah lumayan baik," ungkap Fajar melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Lebih lanjut Fajar menjelaskan, di gim pertama, Mitsuhashi/Okamura memperlambat tempo permainan, membuat mereka kesulitan hingga jeda interval. Namun, setelah itu, Fajar/Fikri mulai menyesuaikan dengan bermain lebih sabar, banyak mengolah bola, dan memanfaatkan setiap peluang yang muncul untuk melancarkan serangan. "Ini berbeda dengan pertemuan pertama kami di Korea Open lalu, ketika itu mereka langsung bermain cepat," tuturnya.
"Hari ini juga, saya membiarkan Fikri banyak bermain di depan untuk banyak memotong bola pengembalian lawan dengan kecepatan yang dia miliki," Fajar, menambahkan.
Sementara, Fikri menjelaskan, di gim kedua, mereka menghadapi tantangan tambahan karena bermain di posisi "kalah angin". Kondisi itu membuat mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi kembali agar bisa mengatur ritme dan menjaga akurasi pukulan di lapangan. "Kami juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Tapi setelah interval kami mencoba bermain lebih safe saja," pungkasnya.
Di babak kedua, juara China Open 2025 itu bertemu dengan pemenang laga antara Daniel Lundgaard/Mads Vestergaard (Denmark) dan Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh (Thailand).


