Dua Tunggal Putri Jepang Kandas, Tuan Rumah Tak Lagi Punya Harapan Medali

Ekspresi kekecewaan Akane Yamaguchi (Jepang) saat kalah di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: BADMINTONPHOTO - Yves Lacroix)
Ekspresi kekecewaan Akane Yamaguchi (Jepang) saat kalah di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: BADMINTONPHOTO - Yves Lacroix)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim bulutangkis Jepang sudah tidak memiliki harapan lagi untuk mendulang medali di ajang Olimpiade Tokyo 2020 menyusul kekalahan pahit yang dialami dua wakil tunggal putri mereka di babak perempat final, Jumat (30/7). Satu-satunya medali untuk tim tuan rumah, dipersembahkan pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dari sektor ganda campuran dengan raihan medali perunggu.

Unggulan keempat, Akane Yamaguchi dipaksa menyerah dua game langsung saat meladeni perlawanan tunggal putri India, Pusarla V. Sidhu. Yamaguchi kalah dengan skor 13-21 dan 20-22 dari Sindhu. “Sulit bagi saya untuk menyerang Pusarla V. Sidhu. Saya mencoba bersabar (pada game point). Tetapi setelah itu, Sindhu memimpin jalannya pertandingan,” kata Akane Yamaguchi.

“Saya mendapat banyak pesan dukungan, jadi saya mencoba melakukan yang terbaik. Tetapi saya kalah di game kedua, sehingga membuat frustrasi. Banyak orang mendukung saya dan saya menghargai itu. Saya sudah bekerja keras dan juga kecewa. Untuk berdiri di panggung ini, ini bukan turnamen biasa, ini sangat spesial bagi saya,” lanjut dia menambahkan.

Sebelum Yamaguchi, unggulan ketiga asal tuan rumah, Nozomi Okuhara juga harus mengubur dalam-dalam harapannya untuk bisa melangkah ke semifinal Olimpiade Tokyo 2020. Di babak delapan besar, dia kalah 21-13, 13-21 dan 14-21 dari tunggal putri Tiongkok, He Bing Jiao. Kekecewaan serupa juga harus dialami Okuhara.

“Smash lawan saya sangat kuat dan saya tidak bisa cukup agresif. Di game pertama dia membuat beberapa kesalahan sehingga saya bisa mengambil inisiatif. Tetapi dari game kedua dia mendapatkan kembali bentuk permainannya. Kondisinya semakin baik dan lebih baik. Sementara saya tidak bisa mencapai titik itu,” tutur Nozomi Okuhara.