(Fuzhou China Open) Pola Main Greysia/Apriyani Sudah Terbaca Lawan

Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia) bersiap menyambar pengembalian.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia) bersiap menyambar pengembalian. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Selain karena cedera bahu kanan yang dialami Greysia Polii, penurunan grafik performa Greysia/Apriyani Rahayu dalam beberapa turnamen terakhir juga disebabkan pola permainannya yang mulai terbaca para kompetitornya, sebagaimana dituturkan Asisten Pelatih Ganda Putri PBSI, Chafidz Yusuf.

“Kalau secara teknik, pola main Greysia/Apriyani lebih mudah dibaca lawan. Secara non teknik ada sedikit rasa yakin yang berkurang karena Greysia mengalami cedera di bahu kanan. Jadi tidak bisa maksimal dalam menjalankan pola main menyerang yang sudah kita siapkan,” tutur Chafidz Yusuf.

Seperti pada penampilan di ajang Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750 misalnya. Greysia/Apriyani harus tersingkir di babak pertama setelah tumbang 19-21 dan 16-21 atas ganda putri Malaysia, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean.

“Memang hasil di sini tidak seperti yang kita harapkan. Kalau melihat undian kan seharusnya minimal bisa ke perempat final,” katanya.

Hasil minor ini tentunya tidak sesuai dengan prediksi dan harapan baik dari ganda putri peringkat delapan dunia tersebut, maupun tim pelatih. Penampilan Greysia/Apriyani memang cenderung merosot di sejumlah turnamen terakhir. Bahkan, mereka harus absen di kejuaraan Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 750 setelah Greysia Polli diminta untuk memulihkan cedera bahunya demi menghindari kondisi yang lebih buruk.

Sebab, Greysia/Apriyani dijadwalkan akan mengikuti dua turnamen lagi hingga di penghujung 2019, yakni SEA Games 2019 di Filipina dan BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou, Tiongkok, Desember mendatang.