Fajar/Rian mengaku kesulitan untuk mengembangkan permainan. Ganda putra negeri jiran tersebut mampu untuk meredam sehingga Fajar/Rian harus mengakui keunggulan lawan dalam tempo 38 menit. "Pada laga hari ini, pasangan Malaysia bermain sangat luar biasa. Mereka mampu membuat kami tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik kami. Dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, sepanjang laga mereka menyulitkan kami," jelas Fajar melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Hasil ini membuat Fajar/Rian gagal melanjutkan tren positif melawan Man/Tee, yang kini menempati peringkat ke-13 dunia. Tercatat di pertemuan sebelumnya melawan Man/Tee, juara All England 2024 tersebut sejatinya mampu meraih kemenangan di 16 besar Kumamoto Masters 2024 lewat pertarungan ketat 21-17, 19-21, 21-19.
Berbeda dari pertemuan sebelumnya, Fajar/Rian menilai pasangan Man/Tee tengah dalam performa terbaiknya. Dengan tren positif di babak sebelumnya mengalahkan seniornya yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik, kepercayaan diri mereka meningkat sehingga mampu meraih kemenangan di laga ini straigth games. "Berbeda dari pertemuan sebelumnya, pasangan Malaysia bermain sangat agresif. Mereka memiliki kekuatan dan kecepatan yang sangat luar biasa. Sebagai pemain muda, sekarang mereka tengah naik daun. Hari ini kami bermain di bawah ekspektasi kami dengan susah menerapkan strategi yang kami inginkan," papar Fajar.
Hasil ini membuat Fajar/Rian gagal mengulang prestasi di Indonesia Masters edisi 2022. Saat itu FajRi mampu menjadi jawara di hadapan publik Istora Senayan seusai mengalahkan wakil China, Liang Weikeng/Wang Chang dengan skor 21-10, 21-17.
Fajar/Rian sendiri bertekad untuk tampil lebih baik di pada tur Eropa nantinya. Dengan persiapan yang cukup panjang, peraih medali perak Asian Games 2018 itu punya motivasi lebih berlaga di Eropa, terlebih mereka berstatus sebagai juara bertahan pada All England. "Raihan di turnamen Indonesia Masters 2025 menjadi motivasi kami untuk menghadapi turnamen berikutnya. Sebelumnya kami tidak bermain maksimal pada Malaysia Open 2025 dan India Open 2025. Dengan persiapan yang cukup, kami berharap bisa menampilkan permainan terbaik pada turnamen berikutnya," kata Rian
"Sebelum tampil di turnamen awal tahun, persiapan yang kami lakukan tercatat tidak banyak. Hal itu bukan menjadi alasan dan kami berharap dan optimis ke depannya bisa bermain lebih baik dan melakukan penyesuaian dengan pelatih, pelatih fisik, serta komponen lainnya," ujar Fajar.
Dengan hasil ini, tuan rumah tercatat harus puas meraih dua titel runner-up pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 tersebut. Sebelumnya wakil tuan rumah yakni Jonatan Christie harus puas menjadi runner-up seusai menyerah di tangan wakil Thailand, Kunlavut Vitidsarn lewat pertarungan rubber game 21-18, 17-21, 18-21.
Gelar juara lainnya dipersembahkan Ratchanok Intanon (Thailand), Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong (Korea Selatan), dan Hiroki Midorikawa/Natsu Saito (Jepang). Ratchanok menjadi juara seusai mengalahkan tunggal putri Korea Selatan, Sim Yu Jin dengan skor 21-18, 21-17.
Dari sektor ganda putri, Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong menjadi juara seusai mengalahkan wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan lewat pertarungan rubber game 21-12, 17-21, 21-18. Adapun Hiroku/Natsu naik podium juara seusai mengatasi wakil China, Guo Xinwa/Chen Fanghui dengan skor 21-15, 21-17.
Hasil lengkap final turnamen Indonesia Masters 2025
Tunggal Putra
Kunlavut Vitidsarn (Thailand) vs Jonatan Christie 18-21, 21-17, 21-18
Tunggal Putri
Ratchanok Intanon (Thailand) vs Sim Yu Jin (Korea Selatan) 21-18, 21-17
Ganda Putra
Man Wei Chong/Kai Wun Tee (Malaysia) vs Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto 21-11, 21-19
Ganda Putri
Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong (Korea Selatan) vs Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) 21-12, 17-21, 21-18
Ganda Campuran
Hiroki Midorikawa/Natsu Saito (Jepang) vs Guo Xinwa/Chen Fanghui (China) 21-15, 21-17


