Namun, pada akhirnya, Putri gagal meredam perlawanan unggulan kedua tersebut. Ia kalah tiga gim dengan skor akhir 22-20, 17-21, 16-21. "Dari konsistensi permainan saya yang belum sempurna, saya kurang konsisten dalam memakai teknik dan strategi," tutur pemain asal Exist Badminton Club ini kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Sementara, Wang Zhi Yi dari mendekati poin akhir di gim ketiga, dia mencoba tahan dan menggunakan beberapa spekulasi pukulan," Putri, mengungkapkan.
Pemain bulu tangkis yang juga berprofesi sebagai polisi itu juga menuturkan, upayanya untuk memperlambat tempo permainan menjadi salah satu strategi yang diterapkan di laga perempat final turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 750 ini. Alhasil, ia berhasil mengunci kemenangan di gim pertama, setelah sempat tertinggal dalam perolehan poin jelang pengujung gim.
"Di gim pertama setelah tertinggal 17-20 itu saya lebih sabar dan memperlambat tempo, karena dia maunya main cepat. Itu membuat dia menjadi tidak sabar dan memaksa untuk terus menyerang, akibatnya banyak keluar di sisi samping," paparnya.
Namun, Putri mengakui, konsistensi menjadi masalah utama sehingga ia selalu gagal meninggalkan arena pertandingan dengan kemenangan, khususnya ketika bertemu pemain-pemain China. "Cukup puas, tapi belum menang juga," katanya.
"Saya sudah bertemu hampir semua andalan tunggal putri China dan baru bisa menangnya di gim pertama. Jadi masih ada yang harus ditambah terutama fokus di poin-poin akhir gim penentuan. Dari 0-0 sampai poin 21, harus tahan fokusnya," demikian Putri.


