Kejuaraan Dunia 2025 - Simpati Toma untuk Ginting

Anthony Sinisuka Ginting & Toma Junior Popov (Humas PP PBSI)
Anthony Sinisuka Ginting & Toma Junior Popov (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Paris | Laga antara pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Toma Junior Popov (Prancis), di Adidas Arena, Paris, Prancis, Selasa (26/8), menjadi salah satu pertandingan menegangkan di babak 64 besar Kejuaraan Dunia 2025. Namun, pertarungan selama 92 menit itu tak melulu mengenai kualitas permainan yang disuguhkan oleh kedua pemain, tetapi juga sarat kepekaan emosional yang ditunjukkan oleh sang wakil tuan rumah.

Melalui lamannya, Rabu (27/8), Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyebutkan, pertemuan Toma dengan Anthony sudah memancing perhatian khalayak, jauh sebelum pertandingan dimulai, lantaran keduanya memiliki sejarah di tempat yang sama. Setahun lalu, Toma menciptakan kejutan dengan mengalahkan Anthony di fase penyisihan grup Olimpiade Paris 2024. Kali ini, giliran Toma yang diunggulkan, sementara Anthony masih dalam proses bangkit setelah cedera yang membuat performanya sempat menurun.

Latar belakang pertemuan pada pesta olahraga sedunia itu menambah bobot pertandingan yang sejak awal sudah panas. Toma berusaha membuktikan bahwa kemenangannya tahun lalu bukan kebetulan belaka, adapun Anthony berjuang menunjukkan bahwa ia belum habis. "Hasilnya adalah duel panjang penuh reli-reli menegangkan, momentum yang berganti-ganti, dan semangat juang tinggi dari dua sisi lapangan," tulis BWF.

Di gim pembuka, Toma menang 21-18. Anthony memaksakan rubber game setelah memenangi gim kedua dengan skor 21-19. Gim penentuan tak kalah ketatnya, hingga tercipta setting setelah skor sama kuat 20-20. Di match point pertamanya, Ginting melompat dan melancarkan smes, tetapi ia terpeleset saat mendarat dan jatuh kesakitan. Momen krusial tersebut membantu Toma untuk bertahan dalam pertandingan, sementara Anthony terus berjuang sambil menahan rasa sakit.

Tak lama setelah memastikan kemenangan di gim ketiga dengan skor 25-23, Toma menghampiri Anthony yang duduk berjongkok di seberang net. Ia bersimpati pada lawannya yang terjatuh, lalu membantunya untuk berdiri, kemudian ia memberi hormat kepada penonton. BWF menyebutkan, "Momen itu adalah penutup yang tepat untuk sebuah pertandingan yang hebat, pertandingan yang menunjukkan sisi terbaik olahraga ini, bahkan di tengah panasnya pertarungan sengit."

"Saya hanya bilang kepadanya, semoga kamu segera pulih dan kembali ke lapangan. Dia benar-benar seorang legenda. Saya bilang padanya beberapa hari yang lalu, kamu memang yang terbaik, jadi saya hanya berharap kamu akan kembali dan kami akan bermain lebih banyak lagi," kata Toma, dikutip dari BWF. 

"Saya bertanya apakah dia baik-baik saja, lalu membantunya, dan membantunya berdiri dari lapangan, karena dia orang yang sangat baik," tambahnya.

Popov mengakui, pertandingan berdurasi panjang ini berlangsung sangat ketat dan keduanya selalu terlibat dalam kejar-mengejar poin sejak poin pertama di gim pembuka hingga akhir laga. Pebulu tangkis peringkat ke-15 dunia itu juga mengemukakan, cedera yang dialami Ginting kemungkinan memuluskan langkahnya untuk memenangi gim ketiga. "Luar biasa bisa menang. Saya lolos ke babak kedua. Saya mendapatkan undian yang sulit di babak pertama, tetapi saya berhasil memenangkannya, terutama di kandang, dan menang lagi di sini melawan Anthony satu tahun setelah Olimpiade. Jadi, ini sempurna untuk saya," pungkasnya.