Antara melaporkan, Jojo yang berstatus unggulan keempat, mendapat perlawanan sengit di gim pertama. Kicklitz, pemain berperingkat ke-71 dunia, mampu menahan permainan reli dan bahkan sempat unggul 9-8, sebelum Jonatan membalikkan keadaan.
Jojo dapat tampil lebih tenang dan menutup gim pembuka dengan skor 21-15, berkat serangan agresif yang menyasar pertahanan lawan. "Hari ini agak berbeda dari waktu latihan, terutama shuttlecock-nya. Pada saat latihan berat banget, tetapi hari ini cukup laju, itu yang membuat saya masih mencari-cari dari lob, angkat depan, kayak masih mencari feeling pukulan di awal game tadi," jelasnya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Di gim kedua, Jojo tampil dominan. Setelah unggul 11-3 di interval, ia terus menekan hingga hanya memberi lima poin bagi lawannya. Sebuah smes menyilang memastikan kemenangan telak 21-5 sekaligus tiket ke babak berikutnya. "Untuk ke depannya, saya mesti memperhatikan faktor nonteknis. Lawan akan semakin berat dan harus bermain step by step aja, buat masuk ke on court-nya, belajar dari Olimpiade dari tahun lalu juga," papar peraih gelar juara All England 2024 ini.
"Situasi lapangan juga berbeda dari Olimpiade. Kalau di Olimpiade, tuh, terang banget sampai kelihatan penonton yang di atas. Kalau yang sekarang di tempat penonton gelap seperti layaknya pertandingan BWF lainnya," Jojo, menambahkan.
Di babak 32 besar, Jojo berhadapan dengan Ade Resky Dwicahyo, pebulu tangkis kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, yang kini membela Azerbaijan.


