"Walaupun kami belum bisa meraih titel di Korea Open kali ini, tapi kami sudah memberikan perlawanan dan tampil semaksimal mungkin," tanggap Fajar kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan berdurasi 50 menit tersebut.
"Sayang, di gim kedua ada kesempatan untuk memaksa rubber game, tapi kami tidak bisa memanfaatkan setelah unggul 20-19 terlebih dahulu," sesalnya.
Fajar juga mengakui, pertahanan rapat yang ditampilkan oleh Kim/Seo, menjadi tantangan besar sepanjang pertandingan karena sulit ditembus. Situasi semakin pelik ketika ia beberapa kali melakukan kesalahan sendiri pada poin-poin kritis, yang akhirnya berujung kerugian. Fajar menegaskan, hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah penting yang harus segera diperbaiki untuk menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya. "Melawan mereka yang sedang berada di puncak performa memang tidak bisa mengandalkan teknik, fisik, stamina, tapi fokus pikiran harus in dari start sampai terakhir," jelasnya.
"Kami mencoba tadi, bagaimana menjalankan taktik dan strategi dengan fokus prima. Tapi hari ini hasilnya belum untuk kami," Fajar, menambahkan.
Adapun, Fikri merasa mereka masih perlu melakukan peningkatan pada segi fisik, terutama tenaga dan stamina, agar mampu bersaing lebih konsisten di level atas. Selain itu, dalam pertandingan, fokus di setiap poin juga menjadi perhatian penting yang harus diperbaiki. Namun, ia menilai penampilan mereka di empat turnamen ini tidak sepenuhnya mengecewakan, karena masih ada sejumlah hal positif yang bisa menjadi bekal untuk turnamen-turnamen berikutnya. "Tapi banyak yang harus dievaluasi bila ingin konsisten di level top," katanya.


