"Kita daftarkan mereka ke lima turnamen, dua di Asia dan tiga di Eropa. Untuk lima turnamen ini saya masih mau lihat penampilan mereka dulu, ya. Saya juga nggak mau istilahnya membebani mereka. Jadi saya kasih mereka main lepas dulu, dari situ baru kita lihat lagi," kata Karel kepada wartawan, termasuk Djarum Badminton, ditemui belum lama ini di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta.
Pada awal Agustus lalu, PP PBSI mengumumkan perombakan empat pasangan ganda putri utama. Induk organisasi olahraga pukul bulu itu menyatakan, perombakan tersebut dilakukan demi dapat menembus level elite dunia. Pasanga-pasangan baru tersebut didaftarkan di dua turnamen pada September mendatang, yaitu Hong Kong Open 2025 level Super 500 dan China Masters 2025 (Super 750).
Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Lanny Tria Mayasari, Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari, dan Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum, berganti pasangan menjadi Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Amallia Cahaya Pratiwi/Lanny Tria Mayasari, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, dan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari.
Meski kehilangan salah satu pemain andalan, Jesita Putri Miantoro, yang memutuskan gantung raket karena cedera, Karel memastikan, jumlah pemain di skuad utama tetap terpenuhi. Saat ini, fokus perhatiannya adalah pengembangan empat pasangan baru hasil racikannya untuk bisa bersaing di level yang lebih tinggi. "Karena kita juga belum tembus-tembus, nih. Hampir tembus, hampir melulu, masih hampir," tanggapnya.
Sejak mulai menangani sektor ganda putri pelatnas pada April lalu, Karel menilai, Apri/Fadia masih menjadi yang paling menonjol dibandingkan tiga pasangan lainnya. Ia berpendapat, semua pasangan memiliki potensi, tetapi masih perlu membuktikan diri dari segi performa dan konsistensi. "Tinggal bagaimana mereka berjuang di lapangan saja, karena tipenya berbeda semua. Nggak satu tipe ini mainnya," jelasnya.
"Maksudnya, ada yang (memiliki) speed, ada yang (unggul) power, ada juga yang lebih ke defense," demikian Karel.


