"Kami sempat panik di akhir laga dengan bermain terburu-buru untuk mengakhiri pertandingan. Kami kemudian mengingatkan satu sama lain dan mencoba tenang lagi," ungkap Lanny, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
Kedua pemain mengaku senang bisa meraih gelar, terlebih Lanny/Ribka baru dipasangkan dan memulai debut di Vietnam Open 2022.
Debut keduanya kurang begitu baik mengingat Lanny/Ribka tersingkir di babak kedua dari wakil Hong Kong, Lui Lok Lok/Ng Wing Yung dengan skor 17-21, 13-21. "Ini gelar pertama kami sejak dipasangkan, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tentu senang bisa naik podium untuk kali pertama," tutur Lanny.
Bagi Ribkam gelar juara di hadapan publik kota Malang menjadi yang kedua seusai sukses pada 2019 di Indonesia Masters 2019. Saat itu Ribka yang berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti menggondol gelar juara seusai menaklukan wakil Indonesia lainnya, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, dengan skor 23-21, 21-15.
"Rasanya senang kembali jadi juara di Malang sejak terakhir pada 2019. Malang menjadi berkah untuk saya, bersyukur bisa juara di sini dan semoga di level 100 nanti aku bisa mempertahankan," jelas Ribka, puas.
Gelar juara Malang Indonesia International Challenge 2022 menjadi torehan perdana untuk Lanny/Ribka.
Berkat dukungan publik Kota Malang yang antusias, keduanya mengucapkan terima kasih atas dukungannya selama ini. "Terima kasih untuk pencinta bulu tangkis di Malang yang sudah mendukung kami, baik menang atau kalah," kata Lanny.
"Setelah ini kami mau fokus lagi menatap turnamen berikutnya. Tentu saya berharap bisa mempertahankan gelar di Indonesia Masters Super 100 lagi," demikian Ribka.