"Bersyukur hari ini bisa bermain maksimal dan memenangkan pertandingan. Dua pertandingan yang kami jalani hari ini juga tidak mudah. Perlu perjuangan keras untuk bisa melaju ke babak utama," ujar pemain yang biasa disapa Vito ini kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.
Pada pertandingan pertama, Vito menaklukkan wakil India, S.Sankar Muthusamy Subramanian lewat dua gim langsung 21-12, 21-17. Tiket ke babak utama diraih tunggal putra non-pelatnas ini berkat kemenangan atas pemain India lainnya, Sathish Kumar Karunakaran. Pebulu tangkis asal klub PB Djarum ini meraih kemenangan rubber game 13-21, 22-20, 21-13 dalam tempo 56 menit.
"Pertandingan tadi berlangsung sampai rubber game karena di gim pertama, saya belum mengantisipasi laju shuttlecock yang kencang. Selain itu saya juga kurang agresif dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Lawan juga lebih menekan dan menyerang," jelasnya.
Di gim kedua, Vito menuturkan mampu menjaga keunggulan cukup jauh atas Sathish. Namun, di poin-poin kritis, Vito merasa cenderung bermain terlalu hati-hati, hingga fokusnya hilang. "Bola-bola yang seharusnya bisa saya matikan, malah mati sendiri," tuturnya.
"Di gim ketiga saya mencoba bermain lebih sabar. Ternyata berhasil. Saya bisa melaju ke babak utama," Vito, menambahkan.
Di babak 32 besar, Vito sudah dinanti Anders Antonsen, pebulu tangkis Denmark yang juga unggulan kedua pada turnamen level BWF World Tour Super 500 ini. "Besok lawan Antonsen, saya akan recovery badannya dulu. Apalagi hari ini saya main dua kali. Tentu cukup menguras tenaga. Saya akan mempersiapkan kondisi badan saya sebaik mungkin untuk menghadapi pertandingan babak utama," jelasnya.
"Menang-kalah itu biasa. Yang penting bisa main maksimal dulu. Lawan Antonsen besok saya akan main nothing to lose saja. Karena saya cukup lama tidak bertemu pemain-pemain top dunia, jadi ya main tanpa beban saja. Berusaha menikmati pertandingan saja," demikian Vito.
Alwi dan Sabar/Reza Langsung Tersisih
Alwi harus angkat koper lebih awal dari Malaysia Masters 2024 setelah mengalami kekalahan dari pemain Denmark, Mads Christophersen. Juara dunia junior 2023 itu kalah rubber game 21-11, 13-21, 18-21 dalam laga berdurasi 51 menit. "Saya kecewa dengan hasil. Tadi di gim ketiga saya sudah unggul tetapi tidak bisa memaksimalkan menjadi kemenangan. Dari pertandingan ini terlihat masih banyak pekerjaan rumah," jelasnya.
"Saat unggul saya malah bermain ragu-ragu. Kurang yakin. Seharusnya bisa mematikan bola lawan, malah tidak mati. Ini yang harus diperhatikan," tambah pemain kelahiran Kota Surakarta tersebut.
Nasib serupa dialami ganda putra non-pelatnas Sabar/Reza. Mereka kalah straight games 11-21, 13-21 dari Astrup/Rasmussen dalam tempo 30 menit. Duo Denmark tersebut, menurut Sabar, bermain sangat baik, memiliki pertahanan yang solid, dan mampu mengontrol permainan sepanjang laga. "Kami juga kurang sabar untuk mengadu pukulan. Sebaliknya kami gampang ditembus. Tadi sebenarnya kami sudah dengan segala cara untuk mencari alternatif serangan. Tetapi belum berhasil," jelasnya.
"Dari sisi permainan lawan meman bermain lebih sabar. Mereka juga bisa menyusun serangan dengan baik. Sebaliknya kami malah ingin cepat-cepat mematikan permainan lawan. Padahal dari sisi pertahanan, mereka lebih bisa mengatur temponya," Reza, menimpali komentar pasangannya.
"Sepanjang laga, kami juga bingung sendiri. Menembusnya harus lewat mana. Pertahanan ganda Denmark ini begitu rapat dan kuat. Susah untuk ditembus," tutur suami dari pebulu tangkis Marsheilla Gischa Islami ini.
"Setelah dari Malaysia Masters, kami akan mempersiapkan diri menghadapi Singapura Open. Kami berharap semoga performanya bisa lebih baik," demikian Reza.