Meski menang dan lolos ke babak empat besar, Greysia/Apriyani harus mendapatkan tekanan dari juniornya itu. Hal tersebut terbukti pada game pertama, dimana Greysia/Apriyani dibuat menyerah 19-21 dan tampil dibawah tekanan Yulfira/Jauza.
Memasuki game kedua, tekanan yang diberikan Yulfira/Jauza rupanya masih dirasakan Greysia/Apriyani. Pasangan ganda putri peringkat empat dunia ini sempat harus tertinggal dulu di awal game kedua, sebelum akhirnya bangkit menyamakan kedudukan dan merebut kemenangan di game penentu.
“Saya rasa mereka masuk dengan mindset nggak mau kalah. Dan itu yang saya harapkan dari mereka. Di satu sisi, sebagai senior mereka, hal inilah yang saya harapkan. Dan memang benar, kita ketekan, tidak bisa keluar dari tekanan mereka. Karena mereka kan sudah tahu permainan kita di latihan. Tapi kita juga tidak mau kalah dan mau balik menekan mereka,” kata Greysia Polii.
“Sampai game kedua juga kita masih ketinggalan empat poin. Tapi kita akhirnya berusaha untuk membangkitkan semangat kita, jangan sampai kebawa mereka. Baru setelah itu permainan kita sudah lebih enak,” sambung Apriyani Rahayu.
Di babak semifinal Malaysia Masters 2019 BWF World Tour Super 500, Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan unggulan kedua asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Ini akan menjadi pertemuan kesepuluh bagi kedua pasangan. Greysia/Apriyani punya cacatan buruk kala berjumpa Misaki/Ayaka. Dari sembilan pertemuan sebelumnya, ganda putri terbaik Indonesia ini baru satu kali mengemas kemenangan dan delapan kali kekalahan.
“Kita harus recovery dengan baik, dari segi tenaga, makanan, badan, istirahat, pikirannya. Nggak boleh terbebani, tapi juga nggak boleh terlalu enjoy,” tutupnya.