Nozomi Okuhara, Si Mungil Bertekad Besar

Nozomi Okuhara
Internasional ‐ Created by RP

Akhir tahun 2015 ditutup dengan manis oleh pemain tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara. Di usia yang masih belia, ia berhasil menyabet gelar juara BWF Superseries Finals 2015 yang digelar di Dubai, 13 Desember lalu. Kini, namanya menjadi perbincangan hangat di kancah bulutangkis dunia.

Nozomi Okuhara lahir di Nagano, Jepang, 13 Maret 1995. Pemain yang baru menginjak usia 20 tahun itu bertubuh mungil, namun gesit di karpet hijau. Sederet medali berhasil ia koleksi sejak usia 16 tahun, diantaranya medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2011, medali perak Kejuaraan Asia Junior 2012, dan medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2012. Meskipun kerap menorehkan prestasi, ia tak lantas berpuas diri.

"Saat itu, pemain internasional lainnya sudah memenangkan beberapa gelar di tingkat senior. Meskipun saya menang Kejuaraan Dunia, saya merasa perlu berusaha lebih keras untuk menyusul ketinggalan dari mereka yang lebih maju dari saya," tuturnya seperti dilansir dari bwfbadminton.org.

Dilanda cedera pada tahun 2013, Okuhara tak putus asa. Pemain yang bernaung di bawah klub Unisys Japan itu mengaku, dukungan dari orang-orang sekitar kian mengobarkan semangatnya untuk pulih dan kembali meretas prestasi.

"Banyak orang yang tidak saya ceritakan tentang cedera dan operasi saya datang mengunjungi saya di rumah sakit. Kenyataan bahwa saya didukung oleh banyak orang, membuat saya ingin membalas kebaikan mereka dengan kemenangan dan hasil yang baik. Mereka sangat memotivasi saya," paparnya.

Kini Okuhara dapat tersenyum bahagia. Usai bangkit dari cedera, ia pun sukses memenuhi misinya dengan membawa pulang gelar juara tunggal putri di ajang kejuaraan bulutangkis bergengsi, BWF Superseries Finals 2015.

Dalam perjalanan menuju podium tertinggi, ia membuat rentetan kejutan dengan menaklukan pemain tunggal putri nomor satu dunia, Carolina Marin asal Spanyol di semifinal. Sementara di partai final, ia sukses menumbangkan unggulan ketiga asal Tiongkok, Wang Yihan. Sebelumnya, ia juga berhasil mengalahkan mantan pemain nomor satu dunia, Saina Nehwal di babak penyisihan.

Kemenangannya diraih tanpa cela, ia tak pernah kehilangan satu gim pun. Baginya, semua pemain merupakan lawan tangguh dan setiap pertandingan adalah partai final, sehingga harus mengeluarkan permainan terbaik.

Ia mengungkapkan, "Tujuan saya adalah untuk mendapatkan medali dan untuk sampai ke podium, saya harus bisa mengalahkan para pemain hebat."

Saat ini, Okuhara membidik Olimpiade 2016 sebagai target selanjutnya. Ia sedang bersiap untuk menyambut pesta olahraga terbesar itu, salah satunya dengan berburu poin di ajang turnamen Superseries.

"Saya ingin menang lebih banyak lagi di Superseries dan memiliki banyak kesempatan melawan para pemain top dunia. Tentu saja, Olimpiade Rio dapat dicapai dengan bermain di semua turnamen Superseries," pungkasnya.

Menurutnya, pemain yang dapat bermain baik di turnamen Superseries berkesempatan lolos Olimpiade 2016. Ia pun akan berusaha maksimal untuk memperoleh hasil terbaik di setiap turnamen. Rencananya, Olimpiade 2016 akan dihelat di Rio de Janeiro, Brazil, pada 5-21 Agustus mendatang. (RP)

Sumber: bwfbadminton.org
Foto: Badminton Photo