"Kecewa dan kesal dengan hasil ini. Saya sudah berusaha tapi itu tidak cukup. Lawan memang lebih baik," kata Anthony melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Rabu (31/7) malam WIB.
Bertanding di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Rabu (31/7), Anthony gagal meredam perlawanan Popov. Ia kalah rubber game 19-21, 21-17, 15-21 dalam laga berdurasi 87 menit. "Saya sudah bersiap akan mendapat perlawanan ketat dari Toma," tuturnya.
"Sudah sama-sama belajar kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan hari ini sebenarnya tidak banyak perbedaan dari pertemuan sebelumnya, tapi Toma bisa lebih all out, lebih nekat, dan bisa terus menekan, terutama di gim ketiga," Anthony, menambahkan.
"Ketika saya mencoba lebih tenang, tekanan dia tidak bisa saya netralkan dengan maksimal," ungkap pemain asal Cimahi, Jawa Barat ini.
Antara melaporkan, setelah kedudukan sama kuat 1-1, gim penentu dibuka dengan Anthony yang langsung tampil dengan agresif, dengan perolehan tiga poin beruntun dengan cepat. Namun, Popov bisa terus mengejar dan membalikkan kedudukan hingga merebut interval gim ketiga 11-7 atas peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
Perlahan tapi pasti, Anthony juga mencoba menemukan momennya kembali untuk memegang kendali permainan saat ia masih tertinggal 10-14. Anthony pun harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah saat gim ketiga ditutup dengan skor 15-21. "Pengaruh penonton mungkin benar-benar membuat dia semangatnya lebih lagi," Anthony, menjelaskan.
"Sebenarnya saya juga punya semangat dan motivasi yang sama tapi ada sepersekian persen perbedaan yang bisa mempengaruhi hasil di lapangan," pungkasnya.