"Masa puncak (penampilan dan prestasi) saya belum tiba," katanya dalam laman Paris 2024, Senin (5/8).
"Saya masih terlalu muda untuk berada di puncak, dan saya yakin bisa menunjukkan lebih banyak lagi seiring dengan bertambahnya pengalaman," An, menambahkan.
An memulai perjuangan pada Paris 2024 tanpa kehilangan satu gim pun di fase grup. Unggulan teratas tersebut menang atas Kaloyana Nalbantova asal Bulgaria dan wakil tuan rumah Qi Xuefei. Perlawanan sengit baru dirasakannya di perempat final saat berjumpa Akane Yamaguchi (Jepang), serta Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) di babak empat besar. Ia menang rubber game atas lawan-lawan tangguh tersebut.
Di partai puncak, An tampil dominan dan merebut keping emas Paris 2024, Senin (5/8), di Porta de La Chapelle Arena, Paris, Prancis. Ia menang atas He Bing Jiao (China), melalui straight games 21-13, 21-16 dalam tempo 52 menit. "Saya bermimpi, saya sering berbicara tentang mimpi (meraih medali emas Olimpiade) itu, dan terus membawa mimpi itu. Dan saat ini merupakan momen saya berhasil mencapai mimpi tersebut. Ini yang membuat saya terus bergerak maju dengan lebih percaya diri," demikian An.
Pencapaian ini menandai pertama kalinya ada tunggal putri Korea Selatan yang memenangkan medali Olimpiade sejak emas yang diraih oleh Bang Soo Hyun pada Atlanta 1996.