Antara melaporkan, Gregoria, yang turun sebagai unggulan ke-7, sangat mendominasi jalannya pertandingan dari awal gim pembuka. Ia unggul jauh 11-2 di interval gim, sementara Kim tidak dapat kunjung beranjak dari dua angka tersebut hingga Gregoria menyentuh poin ke-14.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Gregoria untuk mengunci kemenangan gim pertama dengan skor telak 21-4.
Namun, dominasi di gim pertama tidak terulang pada gim kedua. Kim justru memegang kendali dan bermain lebih menyerang. Bola-bola yang dilancarkan Gregoria seakan tidak berpihak padanya, sehingga lawan mendominasi permainan dengan lebih nyaman. Gim kedua pun diraih oleh Kim dengan skor 21-8, dan memaksakan rubber game.
Gim penentu berlangsung lebih panas. Dengan kedua pemain yang sama-sama memiliki satu kemenangan, membuat keduanya saling ngotot berebut angka. Kim sempat unggul pada pertengahan gim dan mengamankan interval gim ketiga dengan skor tipis 11-8.
Berganti sisi lapangan, Gregoria tidak segera jatuh dalam tekanan dan dapat meraih tiga angka beruntun yang membuatnya mampu menyamakan kedudukan 11-11.
Sempat mengembalikan keadaan dengan unggul dua angka, momentum itu tidak bisa dipertahankan cukup lama. Perebutan angka ketat dan skor identik kembali terjadi setidaknya enam kali sebelum akhirnya Gregoria mendapatkan match point pertama.
Kim mampu menahan langkah Gregoria saat ia memaksakan setting sebanyak dua kali. Namun, dua serangan Gregoria di momen krusial membawanya menuju babak delapan besar.
Dengan hasil ini, maka Gregoria akan berjumpa dengan wakil Thailand, Ratchanok Intanon, di perempat final. Laga ini mengulangi pertemuan kedua pemain seperti di babak 16 besar Tokyo 2020, dan kemenangan diraih oleh Intanon melalui straight games. Pertemuan terakhir antara Gregoria dan Intanon terjadi di perempat final Piala Uber 2024, yang berujung dengan kemenangan bagi Gregoria melalui dua gim langsung.