"Olimpiade meski beda-beda tahun di beda-beda negara yang diselenggarakan, itu akan ada perbedaan atmosfer juga. Belum tentu atmosfer yang 2020 terakhir di Tokyo itu akan sama dengan 2024 ini," jelas Greysia, dalam jumpa pers "Menuju Olimpiade Paris 2024" di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (26/6).
"Jadi memang dari sini memang kita sebagai atlet yang ingin bertanding di sana, memang harus selalu punya mindset bahwa ini baru, ini pertandingan yang baru, ini Olimpiade yang baru," tambah ibu satu anak ini.
Greysia mengingat pesan dari pelatihnya tentang target yang ingin dicapai pada Tokyo 2020, sebelum bertolak ke Jepang. Ia mendapat pemahaman soal mengolah ekspektasi sehingga tidak membebaninya dalam melalui pertandingan di Tokyo. "Saya selalu dingatkan oleh pelatih saya kalau lagi latihan, dan ini mungkin (pesan) buat adik-adik saya yang akan bertanding nanti bahwa berekspektasilah (atau) bercita-citalah setinggi mungkin. karena itu, kan, kita jadi semangat," pesannya.
"Tapi pada saat kita sudah di Olimpiade, hilangkan semua ekspektasi itu. Kita mimpi memang jadi juara Olimpiade, tapi, yes, itu hilangkan dulu. Fokus dulu sama pertandingannya. Dan itu yang saya coba lakukan di Olimpiade terakhir," Greysia, menambahkan.
Menurutnya, ia dan pasangannya, Apriyani Rahayu, berupaya menurunkan ekspektasi saat berhadapan dengan lawan-lawan tangguh pada Tokyo 2020. Hal ini perlu dilakukannya, lantaran rasa tegang kerap meliputinya kerap membuyarkan fokus dan berujung pada kekalahan. "Karena waktu 2012 dan 2016 itu tegangnya luar biasa. Karena pengen banget, sudah di Olimpiade, tapi malah jadi tegang," ungkap Greysia, yang tercatat menjadi peraih medali emas bulu tangkis putri tertua pada ajang Olimpiade, dengan usia 33 tahun dan 356 hari.
"2020 saya coba mengaplikasikan bahwa ekspektasi waktu latihan jor-joran dan habis-habisan. Tapi pas pertandingan di Olimpiade itu dilupakan dulu semuanya. Yang paling penting fokus terhadap main per gim demi gim, per hari demi per hari, dan nikmati pertandingan itu," demikian Greysia.
Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia meloloskan enam wakil dari semua nomor dalam perebutan lima medali emas cabang bulu tangkis di Adidas Arena, Paris, Prancis, 27 Juli–5 Agustus. Mereka yang akan berebut medali itu adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Gregoria Mariska Tunjung, pada nomor tunggal putra dan putri. Sementara wakil dari tiga nomor ganda adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, serta Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.