"Akhirnya, Jorji bisa 'lepas'. Biasanya di poin-poin kritis Jorji suka banyak error. Mudah-mudahan ini jadi titik balik untuk bisa konsisten dan memperbaiki kesalahan-kesalahan dia," kata Susy, melalui tayangan bincang-bincang #NgulikSudirmanCup garapan PB Djarum.
Sepanjang Piala Sudirman 2021, tunggal putri Indonesia mengemas dua kali menang dan dua kali kalah. Pada duel terakhir skuad "Merah Putih" di kejuaraan beregu tersebut, Jorji memetik kemenangan melalui drama rubber game 22-20 18-21 21-19.
Meski menang, kembali Susy menegaskan, Jorji perlu merperlihatkan konsistensi agar tidak mudan kecolongan poin lantaran kesalahan sendiri. "Di set kedua, meski sudah leading, meski pun ada missed, tapi dia bisa 'megang' poin. Tidak terburu-buru," kata pemegang rekor enam tahun bertengger di peringkat satu tunggal putri dunia.
Jorji telah banyak berubah. Sebelumnya, atlet berumur 22 tahun itu, lanjutnya, kerap menghindar reli-reli panjang dan selalu berupaya lebih cepat untuk mengeksekusi poin. "Sekarang di poin-poin kritis, dia berani reli. Sudah ada perubahan," katanya.
"Mudah-mudahan ya, Jorji. Karena pukulan dan kualitas teknik (Jorji) cukup bisa merepotkan tim dan atlet elit. Tapi sering kali nggak konsisten di poin-poin kritis," Susy, menambahkan.
"Karena 'penyakitnya' di poin-poin kritis. Kalau dia bisa melewati, berarti naik kepercayaan diri dan bisa naik kelas," pungkasnya.