"Secara penampilan, saya sangat mengapresiasi dengan perjuangan tim karena kita semua, tahu pemain elit kami tidak semua bisa bergabung. Bila Anthony Ginting, Gregoria Mariska dan Leo Carnando ada, pasti kekuatan kami berbeda," jelas Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Minggu (4/5) siang WIB.
"Tapi dari sini kami bisa mengambil sisi positifnya, yaitu kami bisa memberikan kesempatan kepada pemain-pemain pelapis dan mereka menjawabnya dengan penampilan luar biasa," tambahnya.
Indonesia tanpa diperkuat Gregoria yang dinyatakan oleh dokter terkena vertigo, adapun Leo masih harus menjalani pemulihan cedera lutut. Ester Nurumi Tri Wardoyo menggantikan posisi Gregoria, sementara pasangan Leo, Bagas Maulana, tetap diberangkatkan ke kejuaraan beregu campuran edisi ke-19 tersebut.
Alhasil, skuad bulu tangkis Indonesia bertolak ke Xiamen dengan kekuatan 19 pemain dengan delapan di antaranya baru kali ini bertanding pada Piala Sudirman. Dua pemain muda di nomor tunggal putra, Alwi Farhan dan Moh. Zaki Ubaidillah, dinilai tampil gemilang sepanjang kejuaraan beregu campuran tersebut. Begitu pun Putri Kusuma Wardani di nomor tunggal putri, yang sukses menundukkan sejumlah pemain berpengalaman.
Eng Hian menyatakan rasa bangga atas pencapaian tim Indonesia pada Piala Sudirman. Ia pun berharap, Indonesia dapat melampaui prestasi pada penyelenggaraan Piala Sudirman berikutnya. "Di Piala Sudirman dua tahun ke depan, saya harap pemain-pemain muda inilah yang akan membawa pulang piala ke Indonesia," katanya.
"Saya bangga dengan tim ini dan mari semangat yang ditunjukkan terus dipertahankan dan tidak boleh padam," demikian Eng Hian.


