Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian menjelaskan, Indonesia bakal menghadapi persaingan ketat sejak fase penyisihan grup, terutama dengan Denmark dan India. "Dengan undian yang ketat tentunya fokus tim Indonesia justru harus berada pada persiapan tim yang maksimal," jelasnya melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Seperti kita ketahui bersama kejuaraan beregu ini berbeda dengan kejuaraan perorangan, jadi persiapan secara tim berada dalam fokus utama di samping tentunya persiapan individual yang sudah biasa dilakukan oleh tiap sektor," tambah pria yang akrab disapa Didi ini.
Grup D dianggap sebagai grup yang paling kompetitif karena diisi oleh negara-negara dengan tradisi bulu tangkis yang kuat. Indonesia sebagai unggulan kedua diharapkan dapat tampil maksimal untuk dapat lolos fase penyisihan grup. "Peluang untuk lolos grup sangat terbuka tetapi tentu persiapan tetap menjadi kunci utama. Untuk kriteria pemain yang akan masuk tim adalah yang kondisinya paling siap secara teknik, fisik, dan mental. Kemungkinan untuk memasukkan pemain muda juga ada, kita juga harus mempersiapkan investasi atlet untuk regenerasi ke depannya," paparnya.
Bicara soal target, Didi menegaskan bahwa dengan status unggulan kedua, tim Indonesia tidak akan pernah menjadi pelengkap undian dan akan selalu berusaha untuk mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik.
Indonesia terakhir kali merebut Piala Sudirman pada tahun 1989 atau tepatnya saat kejuaraan beregu campuran itu pertama kali diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta. Setelah itu pencapaian terbaik Indonesia adalah runner-up sebanyak enam kali pada 1991, 1993, 1995, 2001, 2005, dan 2007, serta menjadi semifinalis sebanyak tujuh kali.
Berikut hasil undian Piala Sudirman 2025:
- Grup A: China, Thailand, Hong Kong, Aljazair
- Grup B: Korea Selatan, Taiwan, Kanada, Republik Ceko
- Grup C: Jepang, Malaysia, Prancis, Australia
- Grup D: Indonesia, Denmark, India, Inggris
