Rionny Evaluasi Sektor Tunggal Putri

Kepala pelatih tunggal putri Indonesia sekaligus Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky (kiri) saat memberikan arahan kepada Gregoria Mariska Tunjung. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Kepala pelatih tunggal putri Indonesia sekaligus Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky (kiri) saat memberikan arahan kepada Gregoria Mariska Tunjung. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Sektor tunggal putri Indonesia langsung kehilangan dua wakilnya di babak pertama Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Hari ini (13/1), Ruselli Hartawan kalah 14-21 dan 16-21 dari wakil Thailand, Supanida Katethong. Sementara kemarin (12/1), Gregoria Mariska Tunjung tumbang di tangan tunggal putri Korea, Sung Ji Hyun dengan skor 21-15, 15-21 dan 14-21.

Harus langsung kehilangan dua pemainnya sekaligus, Kepala Pelatih Tunggal Putri Indonesia yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky pun langsung angkat bicara. Menurut Rionny, hari ini Ruselli under perform.

“Hari ini, kondisi Ruselli tidak bagus. Langkah kakinya berat, sehingga tidak yakin bermain reli. Ketika dia ingin memperlambat tempo permainan, buangan bolanya juga kurang ke belakang, sehingga mudah dimatikan lawan,” tutur Rionny Mainaky dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Dari pertandingan ini, pokoknya jangan mencari-cari alasan kekalahan. Seperti menyalahkan kondisi lapangan yang berangin. Sebaliknya, keduanya (Gregoria dan Ruselli) setiap saat harus berpikir untuk mencari solusi untuk bisa mencari angka dan memenangi pertandingan. Di pertandingan berikutnya, saya harapkan keduanya harus bisa bermain lebih maksimal,” tegasnya menambahkan.

Gregoria dan Ruselli akan kembali berlaga pada ajang Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, pekan depan. Untuk itu, Rionny meminta agar kedua anak asuhnya itu bisa segera memperbaiki kekurangan yang terjadi di turnamen ini.

“Setelah keduanya tersisih di pertandingan pertama, saya terus memompakan semangat agar keduanya jangan sampai kalah lagi pada turnamen kedua. Kekalahan itu harus menjadi cambuk untuk bangkit. Saya ingin mereka bermain lebih lepas dan lebih menekan sejak awal,” tutupnya.

Sementara itu, Gregoria berharap bisa tampil lebih tenang lagi pada turnamen berikutnya. “Untuk minggu depan, aku harus lebih tenang lagi, nggak gampang panik untuk menghadai masalah di lapangan dan harus lebih ngoyo pastinya,” kata Gregoria kepada Djarumbadminton.com.