(Singapore Open) Fajar/Rian Kembali ‘Tantang’ The Minions

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) bersiap menghadang serangan.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) bersiap menghadang serangan. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Laga panas antar saudara kembali tersaji di babak perempat final Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500, yang mempertemukan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kontra pasangan ganda putra peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Kedua pasangan Indonesia ini akan saling bentrok di Singapore Indoor Stadium, Jumat (12/4), demi memperebutkan tiket ke semifinal.

Pertemuan kelima dua pasangan ganda putra terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini tentunya patut untuk disimak. Pasalnya, pada duel terakhir di ajang Malaysia Open 2019 BWF World Tour Super 750, pekan lalu, Fajar/Rian berhasil mengalahkan The Minions dengan skor 23-21, 19-21 dan 21-18.

Harus kembali menghadapi kompatriotnya yang merupakan ganda putra terbaik dunia, Fajar/Rian mengaku ingin tetap tampil fokus namun lebih enjoy menikmati pertandingan. “Kalau saya mau enjoy saja. Menikmati permainan, jangan terlalu menggebu-gebu. Dan juga coba main seperti melawan pasangan lainnya. Sama fokusnya dijaga,” kata Fajar Alfian mengenai laga besok.

Sebelum akhirnya lolos ke perempat final Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500, Fajar/Rian mampu mencuri kemenangan di babak kedua dari pasangan Malaysia, Chooi Kah Ming/Low Juan Shen dengan skor 22-20 dan 21-17. Sedangkan Kevin/Marcus berhasil lolos ke babak selanjutnya setelah mengalahkan wakil Tiongkok, He Jiting/Tan Qiang dengan skor 21-14 dan 21-17.

“Pemain Malaysia kebanyakan kuat defendnya, kuat pertahanannya. Game pertama kita kepancing buat buru-buru pengen matiin, malah kita banyak kebanting sendiri. Tapi pas interval game pertama, kita coba lambatkan tempo lagi. Mereka juga smashnya nggak terlalu kencang, jadi kita berani buat defend juga,” jelasnya soal pertandingan.

“Game kedua sempat ramai juga. Tapi kita lebih tahan ke fokusnya dan nggak gampang mati sendiri. Pokoknya harus mau siap capek. Karena bolanya berat dan kebawa angin juga,” sambung Muhammad Rian Ardianto menimpali.