Sudah Waktunya Piala Sudirman Dibawa Pulang

Apriyani Rahayu (Foto: Humas PP PBSI)
Apriyani Rahayu (Foto: Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Sudah lama Piala Sudirman tidak pulang ke Indonesia. 32 tahun berlalu sejak kali pertama diraih ketika kejuaraan beregu campuran ini digelar untuk pertama kalinya di Istora Senayan, Jakarta, pada tahun 1989. Niatan "pulang" hampir saja terealisasi ketika skuat "Merah Putih" mencapai final di Glasgow, Skotlandia, pada tahun 2007. Sayang, Indonesia kalah 0-3 dari Tiongkok.

Pada tahun ini, ada harapan simbol supremasi bulu tangkis beregu campuran itu dapat pulang ke Indonesia. Bahkan, PP PBSI menyatakan, Indonesia punya kesempatan besar untuk meraih gelar juara. Beberapa faktor yang mendukung seperti capaian medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, skuat yang diisi atlet-atlet berpengalaman, serta absennya sejumlah atlet bintang dari negara lain.

Selain itu, kekompakan adalah hal positif lainnya yang dirasakan oleh para atlet sejak kontingen Indonesia tiba di Finlandia pada Rabu (22/9). Putri Kusuma Wardani dan Ester Nurumi Tri Wardoyo, dua atlet tunggal putri yang secara mengejutkan juga diboyong ke Finlandia, kagum dengan kekompakan yang ditunjukkan para atlet senior, pelatih, serta ofisial.

"Kami mendapat support yang luar biasa dari kakak-kakak senior, pelatih, dan ofisial. Ini penting sekali untuk menambah kepercayaan diri kami saat berlaga nanti. Terima kasih untuk semua yang sudah memberikan perhatian kepada kami," kata Ester melalui keterangan resmi yang disiarkan PP PBSI.

Dengan target membawa pulang Piala Sudirman, Indonesia telah mempersiapkan regu terbaik untuk laga perdana yang begitu penting melawan Komite Olimpiade Rusia (ROC), Minggu (26/9). Tim pelatih juga sudah memiliki catatan siapa-siapa yang bakal ditampilkan di pertandingan yang akan digelar pada pukul 20:00 WIB itu. "Pertandingan pertama dalam kejuaraan beregu itu sangat penting dan menentukan langkah selanjutnya," kata Manajer Tim Piala Sudirman Indonesia Eddy Prayitno, di Energia Areena, Vantaa, Sabtu (25/9) pagi.

"Karena itu, Indonesia akan menampilkan kekuatan terkuat saat menghadapi Rusia. Kemenangan akan memiliki dampak psikologis bagi tim untuk pertandingan selanjutnya," tambahnya.

Dari sektor ganda putra, pelatih Herry Iman Pierngadi menyebut, tiga pasangan yang dibawa punya kesempatan yang sama untuk ditampilkan melawan ROC. Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Rian Ardianto, kondisinya juga sangat baik dan siap dimainkan. "Siapa yang akan diturunknan, mereka siap!" katanya.

"Sektor ganda putra yang selalu diandalkan merebut poin kemenangan, siap mengemban tugas. Kami ingin selalu menyumbang poin dan tidak ingin sampai kecolongan," tambah Herry.

Kemudian dari lini tunggal putra, kepala pelatih tunggal putra Hendry Saputra Ho berujar, untuk menentukan siapa yang tampil, kriterianya adalah dengan mengaca pada performa terakhir dari si atlet. Selain itu juga melihat rekor pertemuan dengan lawan, serta kebutuhan tim.

Pemain tunggal putra seperti Jonatan Christie alias Jojo mengaku siap jika diturunkan. Dari persiapan di Jakarta hingga berlatih di Vantaa, bersama Anthony Ginting dan Shesar Hiren Rhustavito, sektor tunggal putra siap mengamankan kemenangan setiap diberi kepercayaan turun bertanding. "Kalau ditunjuk, tentu saya siap untuk menyumbangkan angka untuk Indonesia," tegas Jojo.

Sementara, menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky PP PBSI Rionny Mainaky, di kantongnya sebenarnya sudah ada nama-nama kandidat atlet yang akan diterjunkan pada pertandingan perdana. Namun, Rionny akan mendengar masukan lebih dahulu dari para pelatih di lima sektor untuk menentukan susunan pemain. "Saya akan mendengar masukan dari pelatih lebih dulu. Yang pasti, pemain yang akan diterjunkan adalah tim terkuat yang kita miliki," ujarnya.

Indonesia dan ROC menjadi bagian dari 16 tim peserta yang dibagi dalam empat grup babak penyisihan. Dua tim teratas dari setiap grup lolos ke perempat final. Menurut laporan harian Kompas, tim "Merah Putih" memiliki pemain berperingkat 10 besar dunia dalam nomor tunggal putra serta tiga ganda. Sementara posisi tertinggi pemain ROC ada pada nomor ganda putra, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, pada urutan ke-14 dunia. Atlet terbaik lainnya berada pada posisi ke-20 hingga ke-70an dunia.