"Kami harus menambah stamina, power, dan fokus di lapangan. Kelihatan sekali tadi ketika banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, fokus kami buyar," kata Fikri, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Kami tetap bersyukur dengan hasil ini, ini awal yang baik untuk ke meraih prestasi lagi ke depannya. Tapi kami kecewa dengan permainan kami hari ini," Fikri, menambahkan.
Lebih lanjut atlet asal klub SGS-PLN Bandung ini menjelaskan, laga final turnamen level BWF World Tour Super 500 ini membuat mereka cukup tegang. Ia juga mengakui, permainan mereka tak sebaik laga-laga yang dilalui sepanjang turnamen. "Saya merasa tidak terlalu tegang, tapi memang kondisi di lapangan kami tertekan terus dan tidak bisa keluar dari tekanan itu," jelas atlet berusia 23 tahun ini.
"Pada awalnya, pola yang kami lakukan sudah benar. Tapi lama-lama jadi hilang fokusnya," tambahnya.
Di sisi lain, Bagas menyatakan, performa yang ditunjukkan Liang/Wang cukup mengejutkan. Mereka tampil bertenaga, sementara Bagas menilai ia dan Fikri sudah kehabisan tenaga. "Kami benar-benar kehilangan terbaik kami seperti yang kami tunjukkan kemarin di semifinal," ungkap atlet asal klub PB Djarum ini.
"Kami sempat bangkit di akhir-akhir gim kedua tapi memang sulit untuk membalikkan keadaan," pungkasnya.