(Yuzu Indonesia Masters) Berry/Hardianto Tumbang, Ganda Putra Tanpa Wakil di Final

Berry Angriawan/Hardianto (Indonesia) bersiap menghadang pengembalian.
Berry Angriawan/Hardianto (Indonesia) bersiap menghadang pengembalian.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Malang | Sektor ganda putra tuan rumah harus absen mengirimkan wakilnya ke babak final Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100 setelah pasangan Berry Angriawan/Hardianto dipaksa menyerah dalam pertarungan dua game langsung kontra wakil Jepang, Akira Koga/Taichi Saito dalam kurun waktu 31 menit. Bertanding di GOR Ken Arok, Malang, Sabtu (5/10), Berry/Hardianto kalah 17-21 dan 16-21.

Ganda putra unggulan kedua ini mengaku banyak melakukan kesalahan sendiri di sepanjang pertarungan. Bahkan, keduanya juga mengatakan bila hari ini tidak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya. “Harus kita akui, hari ini kita banyak mati sendiri. Kita terlalu banyak menunggu. Percaya diri kita juga hilang, jadi rasaya salah terus mau melakukan apapun,” kata Hardianto kepada Djarumbadminton.com.

“Harusnya shuttlecock-nya nggak boleh segampang itu matinya. Karena kita banyak mati-mati sendiri mungkin lawan jadi tambah semangat. Sedangkan kita malah jadi nggak percaya diri. Selain itu, lawan juga bermain bagus hari ini. Banyak penempatan-penempatan pengembalian mereka yang jadi sudah untuk buang shuttlecocknya,” sambung Berry Angriawan menambahkan.

Meski kecewa karena harus tersingkir di babak semifinal Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, namun Berry/Hardianto mengatakan tetap bersyukur atas pencapaiannya kali ini. “Pastinya kita kecewa dengan kekalahan ini. Karena ini benar-benar di luar ekspektasi. Pengennya sih lebih, tapi kita juga tetap bersyukur karena sudah bisa sampai sejauh ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Pelatih Ganda Putra Pratama Indonesia, Thomas Indratjahja yang turut mendampingi di Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100 ini mengatakan bila penampilan Berry/Hardianto tidak bisa keluar sebagaimana mestinya. Lebih lanjut menuturkan, bila kualitas Berry/Hardianto seharusnya bisa mengatasi permainan ganda putra Jepang tersebut.

“Saya lihat memang feeling main Berry/Hardianto nggak jalan di pertandingan hari ini. Mereka sudah coba, tapi tetap belum berhasil. Selain itu, lawan juga juga tampil lebih baik hari ini. Mungkin karena percaya dirinya nggak dapat, jadi memang Berry/Hardianto terlihat lambat mainnya, padahal tidak begitu,” ungkap Thomas Indratjahja kepada Djarumbadminton.com.

“Kita tidak bisa menyalahkan atau memprediksi kondisi di pertandingan, karena apapun bisa terjadi di lapangan. Yang pasti kita akan segera mengevaluasi penampilan sektor ganda putra di kejuaraan ini. Khusus untuk Berry/Hardianto mungkin harus lebih ditingkatkan lagi fokus dan percaya dirinya,” tutupnya.