"Apakah Ini Terakhir Sama Rian?"

Muhammad Shohibul Fikri & Fajar Alfian (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Muhammad Shohibul Fikri & Fajar Alfian (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | "Apakah ini terakhir sama Rian?" Pertanyaan ini terlintas dalam benak pemain ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, tak lama setelah ia berdiskusi dengan pelatih mengenai perpanjangan masa percobaan dengan pasangan barunya, Muhammad Shohibul Fikri. Maklum, Fajar telah 11 tahun berpartner dengan Muhammad Rian Ardianto. Di sisi lain, Fajar/Rian berada di lima besar peringkat dunia.

Fajar menuturkan, pelatih dan PP PBSI berharap, ia dan Fikri dapat mempertahankan konsistensi mereka sepanjang masa percobaan yang diperkirakan berlanjut hingga akhir musim kompetisi tahun ini. "Pelatih dan PBSI juga masih pengin bukti yang lebih," tutur pemain berusia 30 tahun ini.

Pada pekan ini, masa percobaan Fajar/Fikri diperpanjang. Ganda putra peraih titel juara China Open 2025 ini kemudian didaftarkan di dua turnamen Tur Dunia BWF mendatang, yaitu turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 750 China Masters 2025 pada 16-21 September dan Korea Open 2025 (Super 500), 23-28 September. Formasi anyar lainnya, Rian dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, juga didaftarkan di ajang ini.

Pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia Antonius Budi Ariantho mengemukakan, keputusan ini diambil untuk melihat konsistensi Fajar/Fikri setelah sukses meraih gelar juara sekaligus mencari kombinasi-kombinasi baru yang bisa bersaing di level atas. 

Seusai menjalani sesi latihan di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (7/8), kepada sejumlah wartawan, termasuk Djarum Badminton, Fajar mengungkapkan sejumlah cerita "di balik layar" seputar perubahan, formasi baru, serta masa percobaan di skuad ganda putra pelatnas. Berikut petikan wawancaranya:

Apa rasanya akhirnya bisa mempersembahkan gelar juara ganda putra?
Alhamdulillah, bisa "pecah telur" kalau kata netizen. Buat Indonesia, buat PBSI. Nggak nyangka, sih. Apalagi di (level) Super 1000, terus juga kalau dari target pribadi pasti ada target. Tapi kalau dari PBSI, kan, memang tadinya mengisi kekosongan hati aja. Tapi, ya, Alhamdulillah dikasih rejeki lebih, bisa juara di China.

Setelah turnamen di Jepang dan China, ternyata pelatih memutuskan untuk memperpanjang masa percobaan kalian. Apa tanggapan Fajar?
Pertama-tamanya memang pelatih ngajak diskusi juga ke saya di China itu. Bagaimana untuk ke depannya. Saya, kan, memang sebelumnya sudah punya plan juga bersama Rian seperti apa ke depannya dan lain-lain. Tapi memang ini, kan, masih masa percobaan juga. Pelatih dan PBSI juga masih pengin bukti yang lebih. Kalau saya lihat bukti yang lebih untuk apakah saya sama Fikri ini bisa lebih konsisten buat ke depannya. Jadi kalau saya pribadi sih, ya, Fikri juga punya semangat lebih juga. Saya di sini cuma bisa mendampingi Fikri aja buat berprestasi.

Dua turnamen ini, kan, yang baru didaftarin. Cuma nanti mungkin setelah Eropa (Kejuaraan Dunia 2025) dilihat lagi hasilnya seperti apa. Memang ada plan juga dilihat (masa percobaan) sampai akhir (tahun). 

Waktu diajak diskusi di China mengenai perpanjangan masa percobaan, apakah sebelum atau sesudah pertandingan final?
Diskusi pertama-tama ada omongan sebelum final, ya. Saya breakfast bareng sama pelatih, tanpa Fikri. Bagaimana ke depannya dan lain-lain. Sebenarnya saya juga bingung, ya. Bingung di sisi lain, kan, kalau bicara ranking, sekarang masih ranking empat sama Rian juga.

Dan kalau bicara masalah pasangan baru pasti, apa ya... Apakah ini terakhir sama Rian dan lain-lain. Saya juga berpikir panjang seperti itu. Apalagi sudah berpasangan 11 tahun ya. Dan 11 tahun itu nggak mudah buat saya misalkan untuk berganti pasangan. Tapi ini semua, kan, buat badminton Indonesia. Kita coba yang terbaik. 

Dalam diskusi dengan pelatih itu, apa yang diharapkan atau lebih disorot oleh pelatih? Apakah dari segi hasil atau konsistensi permainan?
Yang pasti dari segi konsisten, ya. Kan, kemarin juga di Jepang (babak) delapan besar, terus di China bisa meraih juara. Mungkin setelah World Champ ini, saya cancel sama Rian di Hong Kong, karena untuk persiapan di China dan Koreanya pasangan baru. Maksudnya sama Fikri lagi, jadi perlu juga waktu buat latihan. Jadi memang diputuskan untuk di-cancel di Hong Kong. 

Ya menurut saya pasti ada plus dan minus. Antara saya, Rian, dan pelatih, maupun PBSI mempertimbangkan ini nggak mudah. Tapi, kan, ini masih masa percobaan juga. Tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya saya bisa partner dengan Rian lagi. Atau bisa partner yang lain lagi, pelatih bilang seperti itu. 

Apakah Fajar sudah berbicara dengan Rian?
Ya setelah keputusan ini kami ngobrol berempat. Bersama pelatih utama dan asisten juga, mengenai bagaimana ke depannya. Saya bilang bahwa tidak ada salahnya buat mencoba. Apalagi, kan, saya dan Rian juga sudah 11 tahun. Dan sudah berumur, ya. Jadi pengin cari suasana baru, setidaknya me-refresh pikiran juga, Bagaimana sih partner yang lain itu seperti apa. 

Apa tanggapan Rian?
Rian, sih, kemarin bilang bahwa "semua keputusan ada di tangan lo", gitu, di saya. Kalau dia sih mengikuti aja. Apalagi dia juga bilang bahwa "lo sama Fikri udah ada hasil di China Open". 

Jadi dia juga bilang, "apa yang lo mau, ya lo lakuin juga". Tapi, kan, dia juga dalam arti mau mencoba juga sama pasangan yang lain juga. Apalagi di ganda putra masih on-off prestasinya. Jadi pengin menemukan yang terbaik, lah. Jadi, kan, tidak menutup kemungkinan juga bahwa Rian dengan pasangan yang lain juga lebih baik atau seperti apa, kita nggak ada yang tau ke depannya seperti apa.

Jadi untuk sekarang di sisa bulan ini sampai akhir tahun ini mungkin kita semua pasti mencoba-coba. Mungkin saya sama Fikri terus, kalau nggak mungkin setelah ini mencoba sama yang lain, nggak ada yang tau. Jadi dilihat juga hasilnya seperti apa. 

Ketika berdiskusi dengan pelatih di China mengenai wacana perpanjangan masa percobaan, apa tanggapan Fajar waktu itu?
Saya nggak jawab karena saya tidak bisa memberikan langsung keputusan. Karena ini keputusan yang sangat berat, menurut saya, bahkan sekarang saja saya masih berpikir bahwa apakah keputusan ini tepat atau nggak.

Sementara, karena pertandingan China Master ini memang harus didaftarkan kemarin Selasa terakhir, jadi mau nggak mau memang keputusan itu harus cepat. Jadi memang tidak ada salahnya mencoba.

Apakah sebelum pengumuman perpanjangan masa percobaan ini, Fajar atau Rian sudah merasa bakal ada perubahan pasangan?
Ya memang saya sama Rian tadinya memang sudah ada planning ke depannya seperti apa, maksudnya mencari prestasi seperti apa. Tapi saya juga pengin membantu bulu tangkis Indonesia, khususnya ganda putra Biar bisa berprestasi lebih. Apalagi Fikri, kan, ditinggal Daniel (Marthin) cedera. Dia juga sayang tidak ada partner. Dengan potensi dia yang menurut saya di golden age-nya dia. Tapi dia tidak ada partner itu menurut saya sangat disayangkan.