Berharap Adanya Keadilan, Hafiz/Gloria Hanya Bisa Berserah

Ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. (Foto: PP PBSI)
Ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Buntut dari batalnya gelaran Malaysia Open 2021 BWF World Tour Super 750 dan Singapore Open 2021 BWF World Tour Super 500 membuat ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja terus berupaya mencari keadilan jelang Olimpiade Tokyo 2020. Sebab di atas kertas, mereka masih sangat berpeluang untuk mendapatkan tiket ke Tokyo.

Dalam beberapa bulan ini, Hafiz/Gloria kehilangan banyak poin kualifikasi Olimpiade, menyusul dibatalkannya Kejuaraan Asia 2021, India Open 2021 BWF World Tour Super 500, Malaysia Open 2021 BWF World Tour Super 750 dan Singapore Open 2021 BWF World Tour Super 500 karena wabah virus korona. Tapi di sisi lain, para pemain Benua Biru justru berhasil mendapatkan poin tambahan dari Kejuaraan Eropa 2021 yang dihelat dua pekan lalu.

Hasilnya, Hafiz/Gloria yang pada akhir April lalu masih berada di peringkat delapan klasemen Race to Tokyo, kini harus merosot ke ranking sembilan. Hal itu dikarenakan ganda campuran Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith berhasil mendapatkan poin tambahan dari Kejuaraan Eropa 2021 setelah mereka finis sebagai runner up. Hal tersebut tentu sangat merugikan buat Hafiz/Gloria.

Meski terus berharap datangnya keadilan, tapi Gloria mengaku hanya bisa berserah karena dia tidak bisa berbuat banyak. “Jujur saya lebih berserah dengan apa yang terjadi. Karena ini masalahnya pada keadaan yang tidak pasti dan tidak jelas,” ujar Gloria Emanuelle Widjaja dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Di satu sisi, saya sangat mengerti kenapa turnamen-turnamen ini dibatalkan dan itu menyangkut kesehatan seluruh pihak. Tapi kalau dibilang unfair, ya jelas unfair buat saya dan atlet Asia yang lainnya. Sekarang saya menunggu saja bagaimana keputusannya. Tindakan selanjutnya saya serahkan pada PBSI atau BAC,” tegasnya.

Sementara itu, kekecewaan serupa juga diutarakan Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Richard Mainaky. Menurut Richard, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) seharusnya mengambil keputusan untuk tidak memasukkan poin Kejuaraan Eropa 2021 ke dalam kualifikasi Olimpiade.

“Saya anggap BWF tidak adil! Seharusnya Kejuaraan Eropa tetap berjalan, tapi jangan dimasukkan sebagai kualifikasi yang menyediakan poin ke Olimpiade Tokyo. Ini jelas tidak adil dan hanya menguntungkan pemain Eropa, mengingat pemain-pemain Asia tidak bisa berlaga setelah Kejuaraan Asia dibatalkan. Pembatalan turnamen ini cukup merugikan posisi Hafiz/Gloria yang tengah berjuang dan mengamankan ranking untuk bisa tampil ke Olimpiade Tokyo,” ungkap Richard.