BWF Akan Tentukan Turnamen Wajib Untuk Pemain Papan Atas

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Indonesia) menyambut pengembalian.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Indonesia) menyambut pengembalian.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tak hanya memberikan klarifikasi, pada kesempatan yang sama, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) juga menuturkan bila saat ini pihaknya tengah menggodok aturan menyoal jumlah turnamen yang wajib diikuti para pebulutangkis papas atas bila sisa kompetisi musim 2020 kembali digelar sesuai rencana.

Pandemi COVID-19 lantas membuat banyak negara peserta mengalami keterbatasan dalam pengaturan perjalanan dan sebagainya. Maka dari itu, pengaturan ulang mandatory tournament ini dianggap sebagai hal yang cukup krusial setelah penundaan seluruh turnamen dalam kurun waktu lumayan panjang.

Dikatakan Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Roedyanto, saat ini BWF tengah berupaya menemukan solusi terbaik tentang aturan jumlah turnamen wajib yang harus diikuti atlet.

“BWF akan membuat aturan mengenai ini (jumlah turnamen wajib), tapi sampai saat ini masih belum ada informasi lagi, keputusan resmi akan diumumkan lebih lanjut oleh BWF, kita tunggu saja,” tutur Rudy sapaan akrabnya, yang juga menjabat sebagai Chair of Event Committee Badminton Asia Confederation, dilansir badmintonindonesia.org.

Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan BWF, mereka yang berada di peringkat 15 besar di nomor tunggal putra dan putri serta peringkat 10 besar di nomor ganda putra, putri dan campuran, diwajibkan untuk mengikuti turnamen-turnamen berikut:

  • BWF World Tour Finals (level 1)
  • Tiga dari total tiga turnamen di level 2 (BWF World Tour Super 1000)
  • Lima dari total lima turnamen di level 3 (BWF World Tour Super 750)
  • Empat dari total tujuh turnamen di level 4 (BWF World Tour Super 500)