"Fajar/Rian dalam dua pertandingan hanya menembus babak delapan besar, hasil ini kurang memuaskan dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi, terutama meng-cover permainan di depan net supaya bisa tetap bermain menyerang," jelas Aryono melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Minggu (21/1) petang WIB.
Selain pola bertahan yang dinilainya masih belum rapat, Fajar/Rian juga kerap menciptakan kesalahan sendiri, khususnya pada servis atau pengembalian servis. "Selanjutnya adalah fighting spirit harus keluar dari diri sendiri, saat tertekan harus cepat bisa kembali melawan atau saat unggul harus tetap fokus," katanya.
Fajar/Rian kandas di perempat final India Open, Jumat (19/1), setelah kalah dari wakil Korea Selatan, Min Hyuk Kang/Seung Jae Seo, dengan skor 14-21, 18-21 di K. D. Jadhav Indoor Hall, New Delhi, India. Sepekan sebelumnya pada Malaysia Open 2024, Fajar/Rian juga kalah di perempat final. Sang juara bertahan ditaklukkan pasangan China yang juga unggulan pertama, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Sementara, Bagas/Fikri belum bisa menembus babak-babak pertama turnamen bulu tangkis BWF World Tour. Juara All England 2022 itu tersisih pada babak pertama dalam dua turnamen terakhir. Di K. D. Jadhav Indoor Hall, New Delhi, India, mereka kalah rubber game 18-21, 21-17, 14-21 dari Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dalam tempo 66 menit.
"Bagas/Fikri kalah di babak awal lawan pemain unggulan dari India dan Denmark, pembenahan di sektor permainan depan net dan ketenangan dlm bermain harus terus dibenahi. sehingga unforced error bisa dikurangi, kata Aryono.
Serupa dengan Bagas/Fikri, Leo/Daniel juga gagal melewati babak pertama India Open 2024 setelah kalah dari Rasmus Kjær/Frederik Søgaard. Inilah kekalahan pertama Leo/Daniel dari duo Denmark tersebut. Selain itu, hasil pada turnamen level BWF World Tour Super 750 ini serupa dengan pencapaian mereka pada Malaysia Open 2024 sepekan lalu. Mereka kalah di babak pertama dari ganda putra Denmark lainnya, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
"Leo/Daniel dalam dua pertandingan ini juga kalah di babak awal oleh pemain Denmark, masih banyak juga yang harus dibenahi. Rotasi dalam menyerang dan juga pada saat serangan balik mesti dipertajam. Poin-poin kritis, fokusnya harus lebih kuat," demikian Aryono.