"Secara umum penampilan para pemain ganda putra di turnamen China Masters 2023 kembali kepada masalah kepercayaan diri yang perlu ditingkatkan karena hal itu berakibat langsung kepada penampilan pemain," jelasnya, memberikan evaluasi atas penampilan skuad ganda putra Indonesia.
"Dari kepercayaan diri yang tidak stabil tersebut, konsistensi penampilan di lapangan juga bisa tidak stabil. Bisa bagus, juga bisa kurang bagus," Aryono, menambahkan.
Antara melaporkan, Indonesia menurunkan lima pasangan andalannya di turnamen BWF Super 750 itu, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Namun, dari kelima wakil yang diturunkan, "Merah Putih" tak dapat menempatkan satu pun wakilnya di semifinal dan laju terbaik diperoleh Leo/Daniel dan Pramudya/Yeremia yang menembus perempat final.
Aryono juga mengemukakan, masalah kepercayaan diri turut berimbas pada pertahanan anak-anak asuhnya yang buruk karena tidak dapat mengembalikan pukulan lawan dengan baik. Juga, berakibat pada banyaknya kesalahan sendiri yang dibuat anak-anak asuhnya sehingga lawan memetik angka dengan mudah.
Oleh karena itu, lanjut Aryono, kepercayaan diri para anak-anak asuhnya perlu ditingkatkan untuk menghindari kesalahan yang sama pada turnamen-turnamen selanjutnya. "Selain itu dari sisi pertahanan sebenarnya sudah bagus, tetapi masih kurang rapat. Ini yang harus ditingkatkan dan juga unforced error-nya perlu dikurangi. Semua itu akibat rasa percaya dirinya tidak konsisten yang membuat kontrol permainan dan ketenangannnya juga tidak stabil. Kekurangan-kekurangan inilah yang yang perlu ditingkatkan lagi," pungkasnya.