Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) PP PBSI Ahmad Budiharto mengatakan, Praveen dan Debby adalah pasangan muda yang memang disiapkan sebagai pelapis ganda campuran andalan Merah Putih, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Lewat hasil ini, diharapkan kepercayaan diri serta keyakinan Praveen/Debby yang kini masih menduduki peringkat delapan dunia itu bisa lebih baik lagi ke depannya.
"Gelar ini angin segar buat PBSI dalam menatap Olimpiade," kata Ahmad Budiharto yang merasa berkenan bisa menjemput langsung juara ganda campuran All England 2016 di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (15/3) malam itu.
Praveen dan Debby yang tiba di Jakarta itu disambut antusias oleh ratusan penggemar juga pengurus PP PBSI, juara Olimpiade 2004 yang juga Wakil Ketua III Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk cabang olahraga permainan, Taufik Hidayat serta Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Iriawan. Hal itu pun membuat Praveen sangat bangga dengan torehan yang dibuatnya di All England.
"Hasil ini bisa menaikkan poin ke Olimpiade. Kalau bisa dapat seeding, kami bisa amankan jalur untuk meraih emas Olimpaide," ungkap Praveen yang mengaku beban yang dipanggulnya kini dibalik menjadi motivasi untuk lebih baik lagi ke depannya.
Di arena All England, Praveen/Debby mengalahkan wakil Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, 21-12, 21-17 untuk merengkuh gelar juaranya. Sebelumnya, keduanya juga berhasil menyingkirkan unggulan ketiga, Liu Cheng/Bao Yixin di perempatfinal serta pasangan Tiongkok unggulan pertama, Zhang Nan/Zhao Yunlei, di semifinal.
"Kami mengapresiasi prestasi pahlawan bulutangkis Indonesia di All England. Sukses untuk Praveen/Debby serta PBSI yang telah membawa mereka menjadi juara," kata Djoko Pekik.
Kembali ke Jakarta, Praveen-Debby akan terus digembleng di Pelatnas PBSI Cipayung sebagai persiapan jelang turnamen selanjutnya. Terdekat, keduanya akan kembali bersiap menuju India Open Super Series 29 Maret - 3 April 2016.
Foto: badmintonindonesia.org



