Herry I.P Minta Anak Asuhnya Perhatikan Semua Lawan

Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (kiri) usai bertanding dengan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang). (Foto: PP PBSI)
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (kiri) usai bertanding dengan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang). (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi meminta kedua anak asuhnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan untuk memerhatikan semua lawan dan tidak boleh lengah dalam setiap pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020. Apalagi, The Minions dan The Daddies berada di puncak daftar unggulan ganda putra Olimpiade.

Herry mengatakan kepada Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan untuk terus memaksimalkan persiapan diri sendiri. Sebab menurut dia, di panggung Olimpiade, apa pun bisa terjadi dan siapa pun lawannya, kejutan bisa saja terjadi. “Perhatikan semua lawan, fokus dan jangan anggap remeh. Kalau anggap remeh ya hancur,” tegas Herry Iman Pierngadi mengutip dari Bolalob.com.

“Latihan fisik harus terkoordinasi dengan latihan teknik. Kalau latihan teknik begini, harus ada komunikasi juga dengan pelatih fisik,” ujarnya menambahkan.

Besok (24/7), Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan akan memulai perjuangan mereka di ajang Olimpiade Tokyo 2020. The Minions akan berhadapan dengan ganda putra Inggris Raya, Ben Lane/Sean Vendy di fase penyisihan Grup A. Sedangkan The Daddies yang berada di Grup D, bakal bentrok dengan Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura dari Kanada.

Sementara itu, meski tidak berada dalam satu grup dengan Kevin/Marcus mau pun Hendra/Ahsan, namun ganda putra tuan rumah, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe tetap menjadi perhatian tersendiri buat Herry. Berkaca catatan head to head, pasangan Jepang nomor empat dunia itu memang cukup menjadi ancaman buat The Minions dan The Daddies.

Secara statistik, Endo/Watanabe tercatat unggul 6-2 atas Kevin/Marcus. Sedangkan dengan Hendra/Ahsan, mereka justru tertinggal 2-6. Tapi, pada pertemuan terakhir di ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000, The Daddies kalah dua game langsung dengan skor 19-21 dan 18-21 dari Endo/Watanabe.

“Endo/Watanabe pertahanannya rapat, agak sulit ditembus. Beda lagi dengan pasangan Tiongkok yang kalau diserang dengan variasi pukulan, masih ada celah yang bisa ditembus,” ungkapnya.

“Semua lawan harus kami perhitungkan, jangan hanya lihat si A,B,C, kuda hitam saja, semua satu per satu lawan harus diwaspadai. Jadi jangan terlalu fokus sama satu pasangan saja, jangan sampai tersandung yang lain,” tutup Herry.