Berbeda dengan jajaran kepelatihan di sektor lainnya yang sudah lengkap, kepala pelatih tunggal putri utama justru sampai sat ini, PBSI masih kesulitan mendapatkannya dan baru ada nama Minarti sebagai Asisten pelatih tunggal putri utama, dan pelatih tunggal putri pratama, Jeffer Rosobin dan asisten pelatih tunggal putri pratama, Herli Djaenudin.

Hal itu dinilai wajar oleh Minarti, karena menurutnya, Susi Susanti (Kepala Bidang Pembinaaan dan Prestasi PBSI) harus menemukan seseorang yang benar-benar cocok atau kompeten menduduki posisi tersebut.

“Buat saya sih tidak masalah, karena menurut saya memang wajar jika Susi harus menemukan seseorang yang benar-benar cocok atau kompeten menduduki posisi kepala pelatih tunggal putri ini. Ya sambil jalan, kita tunggu saja sampe ada yang benar-benar pas,” ujarnya kepada Djarumbadminton.com.

Meski demikian, sambil menunggu siapa yang menjadi kepala pelatih tunggal putri utama nantinya, Minarti saat ini sudah berada di Cipayung dan sudah mulai melatih para atlet tunggal putri utama tersebut mulai hari ini, Rabu (4/1). Wanita berusia 48 tahun ini pun ternyata sudah mempunyai target jangka pendek yang ingin ia capai.

“Maunya sih kalau biasanya di turnamen sekelas GPG anak-anak kalah di babak kualifikasi atau babak pertama, target jangka pendek saya mereka bisa masuk semi atau final. Yang paling utama target jangka pendeknya adalah menaikan fisik dan merubah pola pikir anak-anak kita supaya lebih berani main, berani capek, berani nahan/ngadu di lapangan. Dan tidak gampang menyerah,” pungkasnya.