Cedera lutut kanan tersebut sudah diderita oleh Nitya sejak lama. Cedera itu kerap kambuh secara tak terduga. Faktanya, cedera tersebut cukup mengganggu pergerakan Nitya ketika di lapangan. Di antaranya saat Nitya turun di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dan menjelang China Open Superseries Premier. Hasil pengecekan dengan MRI setiap tiga bulan sekali menggambarkan kondisi cedera Nitya tersebut belum menunjukkan indikasi untuk sembuh total.
Menurut Eng Hian, pelatih ganda putri pelatnas PBSI, semua cara yang disarankan oleh tim dokter PBSI telah dilakukan untuk menghilangkan cedera Nitya tersebut. Mulai dari terapi hingga program pengurangan berat badan agar beban di lutut itu berkurang. Tapi ternyata cedera tersebut masih bisa kambuh setiap saat. Langkah operasi pun harus diambil agar kondisi cedera Nitya bisa pulih dan kondisinya akan lebih baik dan siap ketika bertanding.
Sebelumnya, Indonesia memastikan mengirim lima wakilnya di ajang Dubai World Superseries Finals 2016 yang akan berlangsung 14-18 Desember mendatang, termasuk Nitya dengan pasangannya Greysia Polii. Dengan tindakan itu, Nitya dan Greysia dipastikan tak bisa tampil di turnamen bergengsi yang jadi penutup musim tersebut. Bahkan, Nitya dan Greysia sudah bersiap untuk absen di All Englang mendatang.


