(Jelang Olimpiade Rio 2016) Tontowi/Liliyana Siaga Penuh Sambut Olimpiade

Nasional ‐ Created by RYN

Pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menggantungkan satu harapan besar saat ini, yaitu mengembalikan sinar kejayaan mereka yang tengah meredup. Pasangan juara All England 2014 itu belum berhasil merengkuh gelar juara di tiga turnamen Superseries terakhir dan membuka awal tahun 2016 dengan kekalahan pahit, yaitu tersingkir di putaran pertama Malaysia Masters usai ditaklukkan pasangan muda Tiongkok, Zheng Siwei/Li Yinhui.

Liliyana mengakui, performa mereka memang sedang menurun belakangan ini. Namun, ia dan Tontowi tetap optimis dan bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan mereka di pentas bulutangkis dunia. Salah satu target utama yang sedang mereka bidik adalah Olimpiade Rio 2016.

“Sebagai pemain, kecewa adalah hal yang umum. Kami pernah merasakan kesuksesan tapi performa kami tidak baik belakangan ini. Setiap kali kami ingin menjadi juara dan kami berpikir itu akan mudah, kami melihat negara lain yang juga memiliki pemain-pemain tangguh. Sebagai pemain kami tidak bisa selalu berada di atas dan mendominasi, tapi kami akan menggunakan pengalaman dan memotivasi diri kami sendiri untuk bangkit kembali,” papar Liliyana.

Meskipun saat ini Tontowi/Liliyana masih bertengger di peringkat 2 dunia, namun mereka tidak mau lengah dan kehilangan momentum yang dapat mengganggu jalan mereka menuju Olimpiade Rio 2016. Semifinalis Olimpiade London 2012 ini sadar, Olimpiade Rio 2016 bisa saja menjadi kesempatan terakhir mereka untuk menjadi juara sebagai pasangan, mengingat saat ini Liliyana sudah menginjak usia 30 tahun dan Tontowi 28 tahun sementara Olimpiade sendiri merupakan momen langka yang hanya dihelat setiap empat tahun sekali. Tontowi menyatakan, mereka akan berusaha mati-matian untuk Olimpiade Rio 2016.

“Kami butuh persiapan fisik maupun mental. Saya harap kami dapat mengeluarkan yang terbaik di setiap sesi latihan agar siap secara fisik sambil tetap menjaga nutrisi. Ini semua untuk menggapai mimpi Olimpiade kami,” kata Tontowi.

Tidak hanya mempersiapkan fisik dan mental, Tontowi/Liliyana juga menaruh perhatian khusus pada aspek komunikasi. Mereka menilai kelancaran komunikasi satu sama lain harus ditingkatkan agar dapat saling membantu untuk mencapai tujuan yang sama.

“Kami harus intropeksi dan memastikan komunikasi kami bertambah baik, apa yang Tontowi mau dan apa yang saya mau. Ketika kami di lapangan, kami butuh untuk lebih merasa nyaman satu sama lain dan memiliki target yang sama. Kami berharap bisa menampilkan potensi terbaik kami di Olimpiade,” pungkas Liliyana.