Sepanjang sejarahnya, Indonesia baru sekali memboyong trofi juara Piala Sudirman, yakni pada gelaran perdananya di tahun 1989. Kala itu, Indonesia mampu mengalahkan Korea Selatan 3-2 pada turnamen bulutangkis beregu tersebut.
Harapan itu bukan hal mudah yang harus direalisasikan para atlet maupun jajaran pelatih di pelatnas. Pasalnya, bulutangkis Indonesia baru saja mengalami perombakan kepengurusan maupun atlet di tubuh pelatnas.
Belum lagi perkembangan bulutangkis di negara-negara Eropa yang mulai menunjukkan taringnya di tengah dominasi Asia.
“Melihat materi yang ada, untuk Piala Sudirman saya rasa Indonesia minimal bisa masuk ke babak semifinal. Namun, saya harap Indonesia bisa jadi juara karena sudah lama Indonesia tidak memenangkan Piala Sudirman,” kata Susi dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (29/12).
Lanjut Susi, peluang buat Indonesia memenangkan gelar itu sebenarnya terbuka lebar. Pasalnya, saat ini disebut juara tunggal putri Olimpiade 1992 itu, masa transisi yang terjadi di negara-negara besar bulutangkis yang bisa jadi pintu untuk membawa pulang piala tersebut.
“China saat ini tengah mengalami masa transisi pemain dari senior ke yang muda. Begitu juga negara lainnya, termasuk Indonesia,” ujarnya.


